Monday, December 2, 2013

KKL II road to Pantura part 1

Hai hai hai. Kembali lagi bersama saya R. Harvin Alfan si Tampan nan Rupawan. Panjang banget ya nama saya? Itulah sebabnya saya agak lama pas ngerjain Ujian Nasional karena nglingkarin nama setengah jam sendiri.

Oke. Kali ini saya akan bahas tentang KKL II road to Pantura. Jika kalian denger Pantura, apa sih yang ada dibenak kalian? Jalan yang rusak? Kura-kura (truk)? Pantai sepanjang perjalanan? Dangdut koplo? Atau wali songo?

Jika kalian menjawab jalan yang rusak, maka kalian sering lihat berita. Jika kalian jawab kura-kura alias truk, berarti kalian agak dendam sama kendaraan ini. Jika kalian menjawab pantai sepanjang perjalanan, berarti kalian belum pernah melewatinya. Jika kalian jawab dangdut koplo, maka otak kalian otak cabul. Namun jika kalian menjawab wali songo, maka kalian luar biasa dan silakan masuk pendidikan sejarah UNY.

KKL II diselenggarakan pada tanggal 30 November s/d 1 Desember 2013 dengan tujuan Kuil Sam Poo Kong, Masjid Agung Demak, Makam Kalinyamat, Pantai Bandengan dan hari  berikutnya di Masjid Kudus, Makam Sunan Kalijaga, Lawang Sewu. Namun berhubung ada kendala Pantai Bandengan dihilangkan dari jadwal dan di ganti dengan rumah dan museum R.a Kartini di Jepara.

Pada awalnya saya berniat untuk melakoni KKL II dengan naik motor dikarenakan saya mabuk ketika naik bis dan tidak ada biaya. Alasan kedua adalah alasan paling mendasar untuk saya bermotor ria. Hahaha. Namun berkat sokongan finansial dari kawan-kawan kelas B 2012 Pendidikan Sejarah UNY, maka saya dipastikan ikut naek bis. Terima kasih keluarga pendidikan sejarah non reguler 2012. I love you all. Semoga Tuhan membalas jasa kalian.

Oke. Cukup terharunya. Kita lanjutkan dengan awal mula perjalanan KKL II. Tanggal 30 November jam 01.55 WIB alarm dengan nada Heavy Rotation milik AKB48 membangunkan saya dari mimpi indah. Mungkin tampang saya heavy metal tapi hati saya tetep heavy rotation. Hahaha.

Bergegaslah saya mandi di pagi buta. Selesai mandi saya minta diantarkan mas saya menuju kampus sekitar jam 02.30 naek motor Honda FIREBLADE. Eeeee 200 meter sebelum kampus ban belakang motor malah bocor. Ya sudah terpaksa deh saya jalan kaki dan mas saya pulang dengan kondisi ban bocor. Baru juga jalan kaki bentar saya jatuh ke selokan. Jiaaaan wedhus balap!!!

Oke skip skip. Jam 04.15 kami berangkat menuju kuil Sam Poo Kong. Sampai disana sekitar jam 08.30. Tidak apa-apa walaupun waktunya sedikit meleset dari jadwal. Saatnya makan pagi dan kemudian di isi penjelasan oleh guide kuil. Pada awalnya bangunan tersebut sangat dekat dengan pantai, namun karena satu dan lain hal maka pantainya menjauh dan sekarang menjadi daratan. Perlu di ingat bahwa yang didirikan dulu bukan kuil tapi Masjid karena laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim.

Di tempat ini ada patung Cheng Ho setinggi 7 meter dan berbagai macam patung-patung lainnya. Ada juga kuil Yin Yang. Ah jangan kalian tanya kuil itu untuk apa karena saya tak tahu. Saya lebih memilih untuk poto-poto. Jangan kalian pikir cuma saya yang poto-poto. Ada banyak mahasiswa yang poto-poto di komplek kuil yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu disini.

Oke skip lagi. Ketika jam menunjukkan pukul 10.00 maka berangkatlah kami menuju Masjid Agung Demak. Konon ceritanya masjid ini dibangun hanya dalam waktu 1 malam saja oleh wali songo. Sampai disana sekitar jam 11.00. Di tempat ini kami langsung disuruh menuju ke komplek makam Raden Fatah atau Sultan Demak pertama. Di komplek ini terdapat beberapa makam yaitu makam Pati Unus dan Trenggono yang juga merupakan Sultan Demak. Ada juga makam kurang lebih sepanjang 3 meter yaitu makam Darmo Kusumo kalo gak salah. Diyakini makam tersebut adalah makam Raja Brawijaya V (raja Majapahit) yang  sudah memeluk agama Islam.

Merinding saya ketika berada di tempat ini. Bukan karena takut tapi karena banyak sekali peziarah yang datang dan serentak bersholawat. Selesai dari makam, rombongan menuju ke museum Demak yang berada di sebelah masjid Agung Demak. Di museum ini terdapat saka tatal atau tiang penyangga masjid yang diberikan oleh Sunan Kalijaga. Saka tatal ini bukan merupakan tiang utuh, namun tiang yang terdiri dari beberapa kayu yang di sambung dan di ikat hingga menjadi tiang 17 meter (kayu utuh 11meter, tatalnya 6meter).

Puas bermain studi di Demak, rombongan pun menuju rumah R.a Kartini di Jepara. Sampai di Jepara hari sudah sore dan kami hanya sebentar saja disana. Hanya melihat-lihat kondisi rumah Kartini di Jepara dan mendengarkan penjelasan dari guide. Jujur saja saya tidak terlalu tertarik disini tapi begitu dapet tugas, dapetnya tentang R.a kartini. Madafaka.

Dari rumah Kartini, kami bertolak menuju museum Kartini yang jaraknya jaauuuuuuuuh banget dari Jogja tapi sangat dekat dari rumah Kartini kira-kira 100 meter.

Di museum ini kami dipandu oleh guide yang menjelaskan berbagai macam hal. Dari R.a Kartini dan keluarga serta perjuangannya sampai dengan penemuan-penemuan di Jepara dan Karimun Jawa. Begitu rombongan masuk ruangan museum, langsung pada berpencar seperti komplotan copet yang berbagi tugas. Sehingga yang ikut pemandu cuma 3 orang. Yap. Dari 82 anak yang ikut pemandu cuma 3 anak saja. Mungkin kalo pemandunya gak sabaran udah pada dilempar pake tombak pusaka. Untuk meramaikan saja, maka saya bergabung dengan 3 anak ini. Kini ada 4 anak yang ikut pemandu namun 1 anak tidak mendengarkan penjelasannya.

Yang menarik dari museum ini adalah fosil ikan yang panjangnya panjang banget dan ada semacam taring di bagian kepalanya. Jenis ikan tersebut tidak diketahui. Ikan cowok atau ikan cewek tidak ada yang tahu.

Berhubung hari sudah sore maka kami bergegas menuju makam Kalinyamat di Jepara. Cuma 10 menit dari museum Kartini. Saya pikir bakal menuju makamnya tapi ternyata tidak. Kami dikumpulkan di sebelah timur masjid Kalinyamat dan kemudian diberi penjelasan tentang Kalinyamat oleh takmir. Saya sangat antusias dengan penjelasan dari takmir tersebut hingga saya maju mendekat. Tapi nasib emang lagi buruk. Begitu takmir menjelaskan tentang hal yang saya tidak tahu tiba-tiba ngggguuuuueeeeeng ada suara motor lewat hingga suara takmirnya tidak kedengaran. WTF!!

Selesai di Kota Ukir, berangkatlah kami menuju Kudus Semarak.

Bersambung...



Rv

Wednesday, October 2, 2013

Road to Waduk Sermo

Lama sudah saya tidak menulis di Blog ini. Bukan karena malas, tetapi karena kuota internet saya udah habis. Berhubung ini lagi dapet gratisan 50MB, mari dimanfaatkan dengan baik bukan hanya buat download bokep atau download lagu boyband *amitamit*.

Saya mau bercerita tentang touring (jarak dekat) saya ke daerah wisata Kalibiru, Kulon Progo. Hari rabu tanggal 25 September 2013 dengan mengendarai Vario 125 CBS kami pergi ke daerah Kulon Progo. Berhubung saya suka dengan Kulon Progo (udah dari SMA saya suka daerah Kulon Progo), maka saya pun berkeliling liat2 daerah ini. Mulai dari alun-alunnya sampe akhirnya bisa nyasar ke Kalibiru.

Dimulai dari rasa penasaran saya yang ingin mencoba jalan ke utara terus dari Alun-alun Kulon Progo. Dan jeng jeng jeng.. Jalannya makin menyempit sampe akhirnya gak ada garis putus-putus di tengahnya. Dengan kata lain saya sudah sampai di jalan desa. Sebelum memasuki jalan desa saya sempat membaca plang/plakat/penunjuk arah bahwa ke kiri/barat menuju pemandian apa gitu (lupa saya). saya telusuri deh jalan itu dan akhirnya sampai juga di daerah wisata Kalibiru.
            
Jangan dibayangkan Kalibiru itu pemandian lho. Kalibiru juga bukan berarti Sungai yang biru. Tetapi Kalibiru adalah wisata melihat Waduk Sermo dari atas bukit menoreh. Wah suer asik banget deh pemandangannya.
            
Untuk mencapai bukit tertinggi tidaklah susah. Sudah ada jalannya kok. Bahkan jalannya ada ukiran daun-daunnya gitu. Wuih keren. Oh iya biaya masuknya Rp 3.000/orang dan parkirnya Rp 1.000/motor. Murah ya? Mahalnya di perjalanan karena jauh, naik, dan berkelok-kelok.
            
Oke lanjut dulu tentang Kalibiru ini. Jadi 100 meter setelah bayar retribusi ada pos 1 buat menikmati keindahan Waduk Sermo. Kemudian jalan lagi bakalan menemukan pos 2. Saya tidak tahu pos 2 ini buat lihat apa karena saya tidak naek ke pos 2. Kenapa? Karena ada orang pacaran disana. Gak enak mau gangguin.
            

Next ke pos 3. Oke disini tidak bagus pemandangannya. Lanjut ke pos 4. Disini lumayan bagus pemandangannya. Setelah pos 4 ada joglo yang bisa buat istirahat sebentar. Kata warga sekitar, Kalibiru ini kadang dijadikan tempat makrab, outbond, dan juga KKN mahasiswa. Soal KKN mahasiswa itu saya lihat dari banyaknya plakat yang bertuliskan KKN MAHASISWA U**. Sensor ya biar pada penasaran. Hehehe.
            
Setelah puas lihat-lihat pemandangan Waduk Sermo dari atas, saatnya turun ke Waduk Sermo sekalian biar asik. Dari Kalibiru ini bisa langsung ke Waduk Sermo lewat jalan terusan. Baru sampai setengah perjlanan saya dikejutkan suara dentuman bom. Terus ada suara pesawat kejar-kejaran. Wuih ngeri. Saya sempet berpikir untuk memanggil bantuan Panji Manusia Milenium atau Bima Garuda buat ngatasi perang ini. Tapi tunggu dulu. Ternyata itu bukan perang. Itu hanya latihan yang dilakukan TNI AU. Alhamdulillah saya belum minta bantuan Bima Garuda tadi.
            
Sesampainya d Waduk Sermo saya lihat banyak banget tenda-tenda TNI yang ada disitu. Oke istirahat sejenak sambil liat kejar-kejaran pesawat. Nyaman banget merokok di pinggir waduk dan ada tontonan gratis. Orang 1 kampung nonton semua lho ini. Pada tumplek blek di Waduk Sermo. Bahkan tukang bakso keliling pun memanfaatkan kesempatan ini.


Tiba-tiba ada suara helikopter mendekat. Saya pikir Barack Obatmagh bakal dateng, ternyata tidak. Helikopter tadi buat latihan penyelamatan orang tenggelam di Waduk Sermo. Alhamdulillah tadi saya belum sempet manggil Mermaid Man dan Bernacle Boy buat nolongin aktor tenggelam tadi.

            
Oke setelah puas liat kanan kiri kini saatnya balik Jogja. Dengan muterin Waduk Sermo yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Hahaha. Luasnya waduk ini.


Rv

Wednesday, August 7, 2013

No Pain No Gain

4 Agustus 2013

Pernahkah kalian bermain Flying Fox? Apa? Belum pernah? Ironis. Ahahaha.. Saya mau menceritakan pengalaman pertama kali saya waktu bermain Flying Fox.

Alkisah, saya sedang melakukan rutinitas di bulan puasa bersama temen saya yang bernama David. Rutinitas yang kami lakukan berdua yaitu merokok  di teras rumah sambil minum pop ice sekalian ngemil pas waktu sholat tarwih. Jadi begitu adzan Isya’ lainnya pada buru-buru pake sarung. Kami buru-buru beli rokok sebelum warungnya pada tutup.

Saat sedang asyiknya merokok datanglah kawan kami namanya Ade. Dateng-dateng langsung ngajak Flying Fox. Wong edan ini. Lha wong kami ndak ada uang kok ngajak Flying Fox. Eh ternyata Flying Fox gratis di Purawisata sampai jam 10 malem. Wuah cocok banget nih.

Akhirnya kami bertiga pun berangkat ke Purawisata. Ternyata parkirnya juga gratis. Wuih asik banget deh. Begitu masuk Purawisata, langsung menuju tempat Flying Fox dan disambut sama petugasnya yang ramah-ramah. Setelah pasang perlengkapan, tibalah juga saat-saat menegangkan. Meluncuuuuuur!!! Eh belum ya?

Ternyata eh ternyata kami disuruh naik ke pohon yang sudah di modifikasi dulu. Jadi untuk menuju tempat peluncuran, kami harus melewati 3 pohon melalui jembatan tali kayak di  outbond-outbond gitu. What the hell! Baru saja saya menginjakkan kaki di jembatan tali, wah rasanya udah pengen berhenti aja. Maklum saya takut ketinggian. Hahaha. Sayang sekali sudah kepalang basah, mending mandi sekalian. Jalan terus dan akhirnya jembatan pertama aman.

Baru saja saya menginjakkan kaki di jembatan kedua, temen-temen saya sudah menginjakkan kaki di jembatan ketiga. Pada gak punya rasa kesetiakawanan tuh. Baru saya sampe setengah perjalanan saya sudah lihat bawah. Aduhai ngeri banget.  Wah langsung pusing saya dan berhenti beberapa saat. Mbak petugasnya sampe bilang “Jalan aja mas jangan merayap”. Gundulmu mbak. Kalo bisa jalan udah daritadi saya sampe tempat peluncuran.

Well, akhirnya dengan susah payah sampai juga saya di tempat peluncuran dan  wuuuuusss. Masih belum meluncur juga saya padahal udah dipasang semua safety-nya. Saking takutnya gak berani saya maju ke tepian. Ahahaha. Dengan suntikan semangat dari petugas-petugasnya akhirnya...

Auuuuooo. Tidak ada rasa takut sama sekali yang ada hanya kepuasan setelah berhasil mengatasi phobia –walau hanya sementara-. No pain no gain.

Ketika kalian di hajar habis-habisan oleh dunia, kepuasan yang kalian dapatkan setelahnya akan lebih tinggi daripada kepuasan karena kalian yang di manja dunia.




Rv

Wednesday, July 31, 2013

The Last But Not Least

Hai. Apa kabar kawan2 Ganjoeser? Sehat kan? Alhamdulillah kalo tidak sehat. Kalo sehat juga Alhamdulillah. Semua itu disyukuri og biar enak hidup ini. Baiklah saya akan melanjutkan cerita saya. Yang belum baca cerita saya sebelumnya silahkan klik part Ipart IIpart III.

Setelah gagal dengan wanita berkerudung, saatnya berkelana lagi mencari wanita. Kebetulan waktu itu Jogja Horor mengadakan kopdar akbar goes to pantai Kuwaru. Disana saya berkenalan dengan yang nickname mig33-nya cita_alone. Awal-awal ketemu sih biasa aja. Gak naksir babar blas. Setelah pulang pun gak kepikiran sama sekali tentang anak ini.

Waktu berjalan dan membawa saya kepada kopdar rutin Jogja Horor di bunderan UGM. cita_alone ini pengen ikut tapi gak ada yang jemput. Salah satu kawan saya, Gemboez, nyuruh saya jemput Cita.

"WTF?! Saya admin kenapa saya yang harus jemput?" Tanya saya.
"Biar rame Njoes kopdarnya", jawab Gemboes.

Wuah. Ya sudah terpaksa deh saya jemput itu anak. Tiap hari Jumat selalu saya jemput itu anak dan harus pulang sebelum jam 9 malem biar gak dikancingi kos-nya. Lagi enak-enak ngrokok eh jam udah nunjukin pukul setengah 9 malem. Wuah gak cowok banget nih saya pulang jam segini. Gak ngenakin banget sih nih cewek pinginnya buru2 pulang terus biar gak dikancingi. Hih...

Dari kebiasaan saya jemput dia dan kompor dari mulut temen2, akhirnya saya jadian sama nih anak. Witing Tresno Jalaran Seko Kepekso. Ahahahaha. Jadi gini ceritanya. Tanggal 21 Desember 2010 saya ajak dia ke Barbados Cafe di daerah Nologaten. Selepas Maghrib saya jemput dia. Saya itung waktu yang tepat untuk nembak. Jadi sampe Barbados tu kurang lebih jam 7 malem.  Saya ajak ngobrol ngalor ngidul dulu sampe. Eh ngajak ngomong Cita tu susah lho karena orangnya pendieeeeeeeeeeem banget. Dan akhirnya jarum jam sudah menunjukkan angka 8. Nah inilah waktu yang tepat untuk nembak dia.

Kenapa saya nembak jam segitu?
Biar dia hanya punya sedikit waktu untuk jawab (karena jam 9 kos udah ditutup). Jadi saat itu juga dia harus terima saya. Lho kok maksa buat nerima? Bukannya cuma maksa buat jawab hari itu juga? Tidak! Karena kalo dia nolak saya, silahkan pulang sendiri naek angkutan umum dan telat pulang ke kos terus di marahin ibu kos. Wahahaha.. Saya hebat ya?! Ide saya bisa sampe segitunya. Kalo nolak pulang sendiri. Ini adalah trik dari cerita saya yang part III.

Seiring berjalannya waktu tak terasa udah 2,5 tahun lebih saya menjalani hubungan dengan cewek menyebalkan cantik ini. Suka duka dilalui bersama. Well, walaupun kadang2 dia kasar dan melampaui batas (dalam berbagai hal), saya tetap menyayanginya. Belum banyak yang bisa saya berikan padanya, tapi suatu saat saya akan membalas budi baiknya. Aaaaamiiiiiin.



RR

Perjalanan III

Di saat lagi nabung buat ke Surabaya dan juga H2C karena dia kadang gak mau ditemuin, datang nih cewek kerudung yang tidak cantik dan tidak pula tinggi semampai. Dia masuk room saya Jogja Horor di Mig33. Setelah akrab dengan anak-anak room Jogja Horor, terutama dengan saya. Makin lama saya makin tertarik dengan cewek kerudung ini apalagi dengan sifatnya yang sangat lembut. Tapi dia punya pacar, dan saya juga punya. Akhirnya kami sepakat untuk mutusin pacar masing2 terus jadian. Setelah saya mutusin anak Cilacap (pacar saya), saya tagih janji dia buat mutusin pacarnya dan datang ke pelukan saya. Wuihahahaha.. Tapi dia malah gak jadi mutusin pacarnya.. Wahahahasyu.. Jebakan Betmen deh..

"Kekonyolan" ini (kalo tidak boleh disebut kecelakaan) berawal dari nonton bareng final Piala Dunia 2010 antara Spanyol Vs Belanda. Kami sama2 dukung Spanyol waktu itu. Dan kami mulai akrab sejak saat itu. Maen Kesana maen kesini tapi dengan status dia masih milik cowok lain.

"Kalo begitu kamu kurang ajar dunk Van ngganggu hubungan orang?"
"Enggak juga sih. Namanya juga kekonyolan."

Disaat saya mau latihan band, ada sms masuk dari dia. Katanya gak mau pulang ke kos kalo bukan saya yang jemput dari warnet. Terpaksa saya jemput dia dan sesampainya di kos tu cewek, kunci saya ditahan/disembunyiin sampai saya nyatain perasaan saya ke dia. Buat para cewek, ini adalah taktik yang sangat cocok buat minta kejelasan kepada para cowok. Dan taktik ini saya gunakan (walaupun saya cowok) untuk hubungan saya selanjutnya (next artikel).

Sekian lama saya menunggu dia mutusin cowoknya tapi tetep aja dia gak bisa ninggalin cowoknya. Sampai suatu ketika saya tidak tahan lagi dan mempertanyakan hubungan ini. Eh dianya nangis2 gak bisa mutusin cowoknya dan (katanya juga) suka sama saya. Wah dilematis banget. Ya sudah saya mundur teratur saja dan saya buat lagu yang menceritakannya.

Udah segini dulu deh. Artikel lanjutannya adalah "The last but not least"



Rv

Tuesday, July 30, 2013

Perjalanan II

Kembali lagi bersama saya di artikel Perjalanan part II. Setelah lepas semua, saya akhirnya dapet anak Salatiga dari room sheila gank Mig33. Eh temen saya juga dapet anak Salatiga yang masih sahabatan dengan pacar saya. Wahahaha. Bareng2 deh ke Salatiganya untuk ketemuan pertama kali. Tapi saya belum bisa nemuin pacar saya karena masih mudik. Ya sudah maen ke Salatiga aja deh.

Minggu berganti bulan dan sudah sekitar 4 bulan saya nunggu dia balik ke Salatiga tapi tak kunjung datang. Akhirnya saya putus dan mulai menyelidiki siapakah sebenarnya yang saya pacari kok mau2nya sama saya padahal dia di profil picturenya cantik, masa' ya mau sama saya yang sedikit tampan gini? Setelah lama menyelidiki, analisa mengerucut pada satu orang yaitu pacar teman saya yang juga anak Salatiga.

Berhubung temen saya udah putus sama pacarnya yang di Salatiga, maka posisinya saya gantikan untuk nyari tahu siapa sebenarnya yang saya pacari. Kriiik.. Kriiik... Kriiik. Mulutnya tertutup rapat tak mau buka suara soal jati diri sahabatnya yang saya pacari. Aih sudahlah putus aja kalo gitu. Zzzzzzzzz..

Setelah putus dengan anak Salatiga, selanjutnya dapet anak Cilacap. Dapetnya dari mig33 juga di room sheila gank lagi. Tapi orangnya lagi kerja di Surabaya, kalo saya pengen ketemu disuruh kesana. Buset. Pake Honda Blade Jogja-Surabaya bisa jebol pinggang saya. Well tak masalah deh. Nabung dulu biar sampe sana bisa nyewa tukang pijet.

Ah ceritanya di lanjut di artikel selanjutnya aja ya. Dan untuk artikel ini tidak ada fotonya. Ahahahaha.



Rv

Perjalanan I

Sebenarnya saya gak mau nulis tentang masalah asmara karena akan mengerikan akibatnya, namun keinginan saya mengalahkan ketakutan saya. Darimana dulu ya ceritanya? SMP? SMA? Kuliah? apa malah SD? Ah yang rada keren aja pas kuliah. Ini dimana saat saya sedang ganteng2nya. Pas SMP mah culun. Mau nyontek aja takut apalagi nembak cewek. Pas SMA juga gak keren banget. Ndeketin cewek 2 tahun gak dapet2 udah gitu rebutan sama beberapa orang yang sama2 ndeketin, salah satunya adalah sahabat saya. Dan akhirnya beberapa orang ini gigit jari semua karena tidak ada satupun yang mendapatkan Prawan Ayu Tambakbayan ini. Semprul.

Awal mula saya masuk kuliah sekitar taun 2008 posisi belum punya cewek juga. Masuk kuliah kirain banyak cewek ternyata masuk kuliah di sambut kakak2 angkatan dengan ucapan "selamat datang para maho alias mahasiswa homo". What? Apa maksudnya? Saya salah masuk kampus ni? Ini UMHY ya? Universitas Mahasiswa Homo Yogyakarta ya? Bukan juga? Ternyata saya ada di fakultas teknik UPN yang tidak ada ceweknya! Kalopun ada itu cuma 4-6 orang per kelas yang 1 kelasnya di isi 50 orang. WTF?! Soal pengalaman saya di UPN akan saya bahas di artikel lain.

Shock juga saya masuk kampus tanpa wanita. Saya berharap ada ceweknya walaupun kerudungan semua gak papa deh. Hikz Hikz. Beruntung saya punya aplikasi chatting Mig33 yang super duper keren. Akhirnya saya cari cewek di Mig33. Tiada di kampus, di Mig33 pun jadi. Pertamanya dapet anak yang suka masuk room sheila gank. Oh iya saya dulu juga suka kumpul2 sama anak2 Sheila Gank, penggemar Sheila on 7. Kadang2 juga futsal sama personilnya Sheila on 7. Ah soal hal ini juga akan saya bahas di artikel lainnya.

Pacaran dengan anak ini hanya bertahan beberapa bulan saja kemudian putus. Pas putus ada anak SMP yang naksir saya. Wow. Pas saya ditaksir anak SMP ini, saya juga diajak balikan sama mantan yang baru aja putus itu. Edyaan. Pie iki? Has sudahlah lepasi semua.

Terus.... Udahlah segitu dulu. Nantikan kelanjutan dari cerita ini. Oh iya ini saya kasih lihat foto Prawan Ayu Tambakbayan. Mohon maaf tidak semua foto bisa ditampilkan disini.


Vid David, iki lho Prawan Ayu Tambakbayan!!



Rv

Monday, July 29, 2013

Lain Ladang Lain Belalang

Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Adat istiadat yang berlaku di suatu daerah wajib dijunjung tinggi oleh masyarakat yang tinggal di daerah rersebut. Daerah yang masyarakatnya homogen (desa) umumnya masih menjunjung tinggi ada istiadat, lain halnya dengan kota yang masyarakatnya heterogen. Pada umumnya di kota adat budaya luhur sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan adat “seenaknya sendiri”.

Contohnya “berbicara dengan nada yang rendah”. Hal ini masih dipegang oleh orang-orang Jojga pada umumnya walaupun sudah agak luntur. Ya maklum banyak pendatang yang tinggal di Jogja. Well, bukan berarti saya melarang kalian untuk datang ke Jogja ataupun menuduh kalian sebagai biang keladinya, tapi ada adat yang harus kalian junjung disini. Dalam keadaan apapun jangan mengeluarkan suara yang keras apalagi pas bercinta *eh*. Kecuali kalian lagi neriakin maling, nah itu baru bolehlah keras apa mungkin pas ada kebakaran kalian bisa teriak, “Tahu Tahu Sumedang”. Ya maksudnya pas situasi tertentu bisa saja kalian bersuara keras.

Di kala situasi sunyi tapi banyak orang alangkah lebih baik bicaranya dipelanin dikit karena dengan itu bisa membantu orang lain untuk tidak terganggu. Toh temen kalian juga gak tuli kan? Apalagi kalo lagi ada masalah/marah terus suaranya keras banget sampe orang-orang lain pada tau masalah kalian. Wuih malu-maluin banget tuh.


Eemm.. Apalagi ya? Udah deh segini aja dulu. Saya mau maen gitar sambil teriak-teriak dulu di cakruk.


Salam Profit
Go Freedom



Rv

Sunday, July 28, 2013

Gulung Tikar

Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, “Hidup itu kadang di atas kadang Doggy Style eh di bawah”. Enak terus donk? Jelas enak bagi yang ikhlas nerima keadaan walaupun kadang2 ada rasa sebel juga pas Doggy Style di bawah. Lagi enak2nya kalian punya harta berlimpah tiba2 di ambil sama Tuhan Sang Pemilik Sejati apa yang ada di semesta ini. Beuh kalo gak kuat bisa gila kalian. Saya dulu sempat gila beberapa saat setelah bisnis saya mengalami kebangkrutan. Tapi berkat teman2 saya (Thanks to : David, Ade, Joe), saya bisa berpikiran positif lagi.

Well, David dengan kata2 bijaknya meyakinkan saya bahwa belajar itu memang mahal.
“Coba biaya kuliahmu sudah habis berapa Van?” Tanya David.
“Wah sudah puluhan juta Vid”, jawab saya.
“Nah mahal kan, anggap aja kebangkrutan ini sebagai pembelajaran karena belajar itu memang mahal”, Sahutnya.

Wow. Bener juga. Tapi walaupun begitu tetep aja ada rasa kehilangan dan menimbulkan sensitivitas saya tentang uang. Yap, jangan singgung menyinggung uang dulu di depan saya karena saya sedang sensitif terhadap benda itu. Bikin KSBB alias kelingan sek bien-bien. Jangan juga minta saya untuk traktir makan ataupun minta yang lain2 dulu karena itu menyakitkan sekali. Biar dikata saya pelitnya kayak Paman Gober, kagak peduli!!! Baru berduka og di mintain ita-itu

Oh iya 2 teman saya yang lain itu menghibur bukan memberi kata-kata sok bijak seperti yang David lakukan. David ini juga pernah mengalami kebangkrutan bisnisnya. Kebetulan dia bisnis ayam dan ayam-ayamnya banyak yang mati gara-gara ada ayam penyakitan syarat dukun masuk ke dalam kandang ayamnya. Ckckck. Miris ya?

Well, semua orang pernah mengalami hidup di bawah tapi bagi yang belum saya doakan tidak mengalami hal tersebut. Hihihi. Cari uang itu berat bung. Jangan dikira tinggal duduk santai aja dapet uang. Emangnya Bob Sadino?! Beliau pasti juga pernah mengalami pahitnya dunia. Sekarang tinggal menikmati manisnya dunia.

Banyak teman-teman saya yang sudah bekerja/part time/buka usaha/bisnis. Mereka lebih menghargai uang walaupun itu hanya 1000 rupiah. Mengapa seperti itu? Karena mereka pernah mengalami susahnya cari uang. Ya mereka lebih mirip seperti Mr.Krab, but that’s ok.

Yaa buat temen-temen saya yang membuka usaha/bisnis sendiri alias berdikari semoga sukses ya. Kalo udah sukses jangan pelit-pelit. Jangan lupa juga anak-anak yatim itu di kasih zakat karena dalam harta yang kamu dapat, 2,5% adalah milik anak yatim. Jangan lupain temen-temen yang masih di bawah. Bantu mereka naik ke atas.


Salam Profit

Go Freedom



Rv

Monday, July 22, 2013

Fakta Vs Pendapat


Wah adakah yang mencari2 dimana keberadaan saya? Kenapa saya jarang posting di blog akhir2 ini? Wohohoho.. Sebenarnya saya sedang stres karena Trading saya sedang floating sekitar -500. Menyebabkan saya berkonsentrasi terus di depan Meta Trader. Dan sekarang saya lebih mencoba untuk menikmati hidup, tidak melulu ngejar uang.

Namun artikel ini tidak ada hubungannya dengan forex, melainkan artikel fakta dan pendapat. Saya masih heran dengan orang-orang yang belum memahami soal Fakta dan Pendapat. Duluuuuuuuu sekali waktu saya masih SMA kelas 1, temen saya ada yang ditanyain sama cewek.
"Eh, aku cantik pake kerudung apa enggak sih?"
"Diam seribu bahasa.. krik krik krik.." Temen saya gak jawab.

Nah di kasus ini -menurut kami- si cewek adalah jelek walau bagaimanapun. Kalau saya bilang dia jelek, dan teman saya juga bilang jelek, maka itu adalah pendapat bukan berarti itu menjadi fakta mentang2 yang bilang jelek 2 orang (padahal banyak yang bilang). bisa saja menurut orang lain dia cantik, Wallahu a'lam.

Kalo saya bilang si A cantiknya luar biasa, belum tentu orang lain akan setuju dengan pendapat saya karena memang pendapat itu bersifat subjektif. Dan kalo saya bilang si B itu jelek ya ini pendapat saya, ini penilaian saya. yang menyalahkan pendapat seperti ini tidak lain hanya orang2 tidak berpendidikan karena inilah kesubjektifan.

kalau fakta itu seperti "Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara". Itu namanya fakta. Yang bilang itu pendapat pasti pelajaran Matematikanya dapet nilai merah!!
Hadeh laper saya jadi gak bisa mikir.
Udah dulu deh.



Penulis : Rivan Tampan dan Menawan

Wednesday, July 3, 2013

Road to mantenan ing Wonosari

30 Juni 2013

Seperti hari Minggu kemarin, hari ini saya juga akan njagong manten bersama teman-teman. Bedanya kemarin naek mobil ke Klaten, sekarang naek jet tempur ke Wonosari. Mandi udah, pakaian rapi, rexona udah nempel, parfum udah disemprot. Mari kumpul di rumah Datu. Tik tok tik tok.. Yak mulai lagi jam karet sekaret karetnya. Janjian jam 8 kumpul jam 10. Alhamdulillah di rumah Datu banyak makanan. Tiap hari kesini bisa gemuk saya kayak Datu. Sek penting ojo ketularan ireng.

Ada 6 jet tempur yang kumpul di rumah Datu. Saya bawa Blade (bukan blade ngising lho), Aries pake Vario wantufaif, Datu & Dewi pake Vario wantufaif, Joan bawa Mio, Giyaz pake sekopi, Henfri & Tini pake Shogun RR. Giyaz mboncengin Johan, Henfri udah ada pasangannya, Datu sama pacarnya, Aries dan Saya bingung. Mau boncengan apa mau sendiri-sendiri?! Hmm. Tak berselang lama ada yang bilang Nda (kawannya Giyaz) mau ikut tapi mbonceng. Wuh langsung saya sama Aries kompakan boncengan deh untuk menghindari mboncengin Nda.

Start dari rumah Datu sekitar jam 11an. Deg2an juga saya diboncengin Aries pake Vario. Ni anak kebiasaan ugal2an sih dijalan. Tak berselang lama deg2an saya terbukti. Di bangjo Gading belum juga warna ijo lampunya, eh ada yang klakson dari belakang, Aries pun maen tancap gas aja. Fiuh.

Dan semua normal kembali SAMPAI bangjo Rejowinangun. Begitu motor kami berhenti karena lampu merah dan Henfri berhenti di samping kiri kami, Aries langsung teriak “Waddduuuuuuooooh” sambil pegang-pegang kaki. Sontak teriakan yang mahadasyat itu mengagetkan semua orang yang berhenti dan menengok ke arah kami. Woalah wedhus. Ternyata kakinya nggak ke injek kok. Sontoloyo tenan. Tapi sumpah ini candaan yang sangat lucu.

Oke semua normal lagi SAMPAI kami memasuki jalan Wonosari. Di jalan ini ada cewek mbonceng yang bajunya berkibar sampe keliatan pantatnya. Rombongan kami pun tertawa ngakak. Ditambah lagi ulah Henfri yang tiba-tiba nyelip kami sambil mengibas-ngibaskan bajunya seperti mbak-mbak tadi. Huakakaka. Hampir gila saya.

Dan perjalanan normal lagi hingga ke tempat pernikahan. Well, sesampainya di TKP parfum yang sedari tadi nempel di tubuh lenyap seketika wanginya berganti dengan bau keringet. Alhamdulillah Aries bawa parfum. Semprot-semprot dulu biar wangi.

Setelah wangi kami menuju tempat duduk mempelai untuk memberikan ucapan selamat kepada kawan kami, Ambon, dan memberikan ucapan sabar kepada mempelai wanita. Habis itu langsung ke acara inti yaitu makan-makan. Wuih asik banget prasmanan pake ikan sama galantin. Jooooos. Pengen nambah tapi malu saya. Ya sudah embat aja es krim beberapa piring dan fanta beberapa gelas. Wuenak tenan. Kenyang. Eh tapi kok susah berdiri ya saya?! Hoah terpaksa istirahat sebentar sambil ngrokok.

Tiba-tiba muncul bayangan besar menghampiri kami. Wew ternyata Ambek, Faldi, dan Krisna dateng ke mantenannya Ambon. Kirain udah lupa sama kawan lama. Saya miris liat temen saya, Faldi, jauh-jauh datang ke Wonosari kok minumnya aqua gelas bukannya Fanta. Hadeh.

Puas makan dan merokok kami pun berencana untuk pamit terus bablas ke pantai. Perlu diketahui di Gunungkidul terdapat banyak pantai yang terawat maupun tidak terawat.
Baru aja kami jalan mau pamitan eh udah di stop sama penyanyi campursari. Dan yang jadi sasaran penyanyi tersebut adalah JOHAN. Wakakakaka. Tu anak di ajak nyanyi bareng sama penyanyinya. Nyanyi lagunya Wali yang di dangdutin. Berikut saya sertakan fotonya Johan yang diam seribu bahasa.



Kalo inget ekspresinya Johan, rasanya pingin ketawa gak berhenti-henti.
Begitu lama Johan diam tak bernyanyi saya pun ditunjuk Johan sebagai orang yang bisa nyanyi. Hasyu tenan cah siji iki. Beruntung pas lagunya Wali mau selesai, kami udah disuruh foto bersama pengantin. Gak sido jadi bahan tertawaan saya. Fiuh.

Oke perjalanan pun kami lanjutkan menuju Pantai Indrayanti. Perjalanan kali ini tak banyak hal konyol terjadi. Hanya pas di pertigaan kami bingung mau kemana karena gak ada papan petunjuknya, kamipun bertanya pada warga yang nongkrong disitu.
“Kalo mau ke Indrayanti lewat mana ya dik?”, tanya saya.
“Sama aja mas lewat kanan bisa lewat kiri bisa wong ini jalannya Cuma kebelah karena bukit og”, jawab warga itu.
Hasyem. Pilih jalan kanan aja. Kanan lebih baik daripada kiri.
Lanjut perjalanan sampe nemu TPR alias tempat pemungutan retribusi. Per orang dikenai tiket Rp 5.000. ini cukup murah karena pantainya banyak banget. Jadi 1 tiket untuk ke semua pantai gitu. Ada pantai Indrayanti, Kukup, Drini, Baron, Sundak, Siung, Sepanjang, Samas Glagah, Depok. Data pantai tersebut menyesatkan. Jangan percaya.

Sampai di Indrayanti rasanya males banget mau merapat kesitu. Banyak orang bejubel. Jadi tidak bisa menikmati suasana. Akhirnya kami putuskan pergi ke Pantai Sepanjang.  Wus wus wus. Nyasar. Bajigur tenan Ambek ki. Mimpin jalan tapi gak tau jalan.

Nyasarnya gak keterlaluan kok. Tak berapa lama kami sampai di Pantai Sepanjang. Parkirnya Rp 2.000. Parkirkan motor langsung nongkrong deh di bawah pohon macem Baywatch. Nyaman.

Nongkrong sampe jam 5 sore kemudian pulang ke Tanah Air terus nongkrong di Angkringan Kak Ros. Istimewa.



Nikmati hidup ini selagi kita masih bisa menikmmati. Karena orang tua tidak segesit saat mereka muda.




Rv

Monday, July 1, 2013

Road to manten ing Klaten

23 Juni 2013

Minggu ini acara saya adalah menghadiri pernikahan teman di Klaten bersama BPH alias Barisan Patah Hati. Kenapa saa bilang BPH? Karena banyak dari kawan-kawan BPH ini yang naksir cewek yang hendak nikah ini. Wahahahahaha. Beruntung saya tidak naksir. Wuahahaha. *Tertawa lepas*

Hari sebelumnya, sabtu malam, kami sudah berembug untuk menghadiri acara tersebut. Acara nongkrong berserta diskusi tersebut dimulai dari jam 8 malam berakhir jam 2 pagi padahal jam 9 pagi sudah harus berangkat ke Klaten. Ada yang mengusulkan naek motor, naek mobil, naek kereta, ataupun naek helikopter wuah makin kesini makin gak masuk akal. Namun salah satu BPH mengusulkan sewa mobil dan dia mau untuk mbayarin mobilnya. Aih aih Pucuk Dicinta Ulam Tiba. Oke kami sepakat naek mobil rental. Oh iya yang usul dan bayarin rental mobil tadi tu kita sebut saja Datu. Orang ini yang paling getol buat kesana karena termasuk salah satu BPH.

Setelah kendaraan disepakati kami pun berdiskusi tentang jam kumpul dan jam keberangkatan. Disepakati pula jam 7 kumpul di rumah Datu, jam 9 berangkat. Joooos.

Alarm Heavy Rotation membangunkan saya jam 6.30 pagi. Kemudian tidur lagi sampe jam 8. Setelah mandi dan bersolek, saya berangkat dan tiba di rumah datu jam 9. Belum ada yang kumpul atau saya udah ditinggal nih?  Osong komong. Gak ada sejarahnya mereka kumpul tepat waktu. Jam karet ini diperkenalkan oleh salah satu BPH yaitu Henfri (sebut saja seperti itu). Fuuuuck.

11.30
Yak kami pun berangkat dengan waktu delay sekitar 2 jam 30 menit menaiki mobil Innova dan di sopiri oleh kawan kami yang bernama Giyaz. Demi mengejar waktu nikahan maka injak gas pol tuh si Giyaz. Wuuuuuz geol kanan geol kiri.
“Eh ada indomart, beli aqua dulu”, kata dewi pacarnya Datu.
Bubar. Semuanya pada keluar mobil. Ada yang merokok ada yang belanja, ada yang bedakan, ada yang sandaran di mobil karna mual/mabuk. 15 menit kemudian kami melaju kembali.

Di dalam mobil, para BPH sudah kusut semua mukanya. Ya wajar sih wong ditinggal cewek yang ditaksir nikah og. Jadi deh dalem mobil ini isinya Romusha alias Rombongan Muka Susah.

Sampai di TKP sekitar jam 1 siang pas banget saat tenda-tenda mulai di copoti. Harapan saya semoga makanannya masih ada. Aih para Romusha makin kusut mukanya. Hiii ngeri.

Kami pun menghampiri rumah Sari dan disambut oleh pacarnya. Eh bukan pacar lagi ya? Suaminya maksud saya. Kemudian di panggilin Sari sama suaminya itu
Jenk jenk jenk jenk.
Wuih kok jadi gedhe banget sih si Sari? Gak salah panggil nih orang? Apa kami yang salah TKP ya?
Tapi tidak salah lagi. Itu Sari yang ditaksir BPH ini. Setelah berbasa-basi, makan (yang paling utama nih), kemudian foto2, kamipun pamit pulang. Sebelum kami pulang, kami diberi bekal kardus kotak isi makanan yang cukup besar. Tau aja nih Sari kalo kami mau piknik dulu.

Oke kami melanjutkan perjalanan ke Kopenng, Salatiga, untuk refreshing. Sesampainya di Lapangan Pancasila, Salatiga, udah jam 4 sore. Kamipun berhenti. Berhubung kami lapar lagi maka kami pun membuka bekal yang di beri Sari.
“Lho mana nasinya?”
“Kok Cuma snack?”
“Yang bener nih?”
“Padahal kardusnya besar banget lho ini”
Gagal sudah acara makan gratis. Terpaksa beli makanan di Pansi (lapangan Pancasila). Saya beli batagor, minumnya minta aqua punya Giyaz. Setelah membayar kami lanjutkan perjalanan menuju Kopeng.

Oke saya kupas tuntas dulu soal makan di Pansi. Buat pembaca yang pingin menikmati Pansi sambil makan, mending bawa makanan dari rumah aja. Disini selain harganya mahal juga batagornya tidak enak. Batagornya Cuma kayak tepuk digoreng gitu tapi amat sangat lembek. Udah gitu bau di tempat tersebut agak bau sampah. Fiuh. 1 porsi batagor harganya Rp 7.500 harga es buah Rp 10.000 dan disini tidak mencantumkan harga makanan. Sungguh mengerikan. Kalo pun pembaca berniat makan di Salatiga, mending sekalian ke tempat yang nyaman aja dan mencantumkan harga makanan.

Lanjut perjalanan menuju Kopeng. Sambil bermain “tebak wajah”. Gamenya nebak wanita naik motor di depan kami cantik atau jelek. Wuih ini game paling mengerikan. Bisa-bisa kita tebak cantik begitu nengok ternyata bencong. Ya sudah akui saja bahwa selera anda adalah bencong.

Di perjlanan kali ini Datu menjadi sasaran kejahilan Giyaz. Begitu ada cewek di samping mobil, Giyaz langsung buka kacanya datu sambil bilang “mbak mbak mbak”. Wuaaa. Ngeri. Mending kalo cantik kalo jelek?  Tetep di embat sama Datu. Bagi Datu kan jelek atau cantik sama aja rasaya, cuma semangatnya yang beda.

Hah fiuh. Sampai Kopeng sudah jam 5. Gagal sudah menikmati suasana gunung yang sejuk. Adanya cuaca gunung yang dingin. Eh ada yang pingin minta turun disini karna tarif hotel murah-murah. Ha ya sana turun sendiri.
“Bablas Pak sopir!! Kedinginan nih!!”

Dengan kaca mobil yang dibuka saya pun tertidur di dalam mobil. Nyenyak sekali. Begitu melewati Tegalrejo yang sedang ada pasar malem dan mencium bau martabak, saya pun bangun.

Dari pagi hingga malam di perjalanan membuat kami semua lelah dan beristirahat di Magelang di rumah Tini, istrinya Henfri.

Nyaman sekali rasanya keluar dari mobil menikmati kopi dan rokok. Setelah sehat kami pun melanjutkan perjalanan menuju Jogja tercinta.
Selamat ya buat temanku yang sudah nikah.


Dalam perjalanan ini ada Ganjoes alias Rivan, Giyaz, Johan, Indri, Henfri, Tini, Datu, Dewi.



Rv

Tuesday, May 14, 2013

Pantai Keburuhan


4 Mei 2013

Ingat dengan perjalanan Njuz waktu lewat jalan alternatif Jojga-Kebumen? Kalo semisal belum baca silahkan baca dulu di arsip tanggal 18 April 2013. Njuz tertarik waktu ada pantai di daerah Purworejo yang jalannya rusak total. So, pada hari sabtu yang cerah Njuz langsung bablas ke pantai ini.

Jam setengah 2 siang Njuz berangkat dari Jogja melewati Jogja-Kulonprogo-Purworejo. Selepas dari Kota Wates macetnya minta ampooon. Ini ada orang maen sepak bola di jalan apa ya? Atau jangan-jangan ada bebek nyebrang? Hoah. Langsung aja geol kanan geol kiri potong jalan dan ketahuan deh ternyata ada perbaikan jalan. Fiuh.

Oke. Njuz sampai di pantai Keburuhan. Melewati jalan desa sepanjang 1KM kemudian ketemu sama jembatan Sidaratul Muntaha. Setelah melewati jembatan, sampai deh di pantai antah berantah ini. Pantainya kosong. Cuma ada beberapa bangunan dan itu tidak lebih dari jari kita. Mungkin sekitar 9 bangunan. 1 untuk parkir, 6 untuk usaha, 1 bangunan baru, 1 bangunan kuno dan kosong mungkin buat sarang hantu.

Well, tempat ini juga lumayan sepi. Kalopun ada orang paling gak lebih dari 30an. Njuz berjalan menyusuri pantai hingga ke hutan. Sumpah. Ada hutannya juga. Sepertinya hutan cemara. Sesampainya di hutan Njuz langsung buka bekal. Yuhu kemanapun perginya, makan tetap yang utama.

Makan dikit demi sedikit, eh ada yang keluar dari semak-semak. Ternyata sepasang manusia yang masih SMP. Keliatan dari roknya yang warna biru panjang semata kaki dan pake kerudung. Buset, ni anak pada ngapain ya di semak-semak tadi?? Hmm.

10menit berselang, eh ada lagi yang keluar dari semak-semak sepasang muda-mudi. Yang cewek pake kerudung tapi roknya sepuser, jadi keliatan “griwut-griwut” gitu. Hahaha. Bercanda. Ni orang pake seragam pramuka. Apa yang pramuka lakukan disitu? Kemping? Kok Cuma berdua? Zzzzz.

Brrruuuum. Motor vixion lewat. Sepasang muda-mudi menuju ke arah hutan yang banyak semak-semaknya. Motor ditinggal dan mereka entah dimana. Aneh. Njuz coba buat masuk ke semak-semak dan apa yang terjadi? Ketusuk-tusuk duri kulit Njuz yang selalu perawatan ini. Huaaaaa.

Ah persetan dengan apa yang mereka lalukan. Njuz mau ke sungai deket pantai aja. Hmm. Dari sini baru keliatan rame deh. Orang-orang pada mancing di pantai sebelah barat sungai dan Njuz berada di sebalah timur sungai. Gimana cara mereka kesitu ya? Kan ndak ada jembatan penyebrangan? Aneh.

Jam setengah lima sore  Njuz cabut dari pantai antah berantah tersebut.

Dari cerita di atas bisa kita ambil hikmah :
1.    Kalo pulang sekolah itu alangkah baiknya langsung balik ke rumah.
2.    Kalo mau pramuka itu jangan cuma berdua terlebih cowok-cewek. Ajak yang lainnya juga.
3.    Bagi kalian yang mau esek-esek sama pasangan kalian tapi ndak punya uang buat nyewa kamar, bisa pergi ke semak-semak.

Sekian..



Rv

Thursday, May 9, 2013

Buruh Nasibmu... (part 2 - selesai)

Di kuliah Njuz terdapat makul Kewirausahaan. Kewirausahaan ini diharapkan mampu untuk mengantisisapi gagalnya alumni S1 menjadi guru. Tak bisa dipungkiri hidup itu butuh uang. Uang bukanlah segala-galanya tapi tanpa uang kita bukan siapa-siapa. Dengan kewirausahaan diharapkan kami bisa mencari uang tanpa jadi guru.

"Njuz, hubungannya apa paragraf pembukaan tadi dengan artikel kemaren?"
"Ndak ada hubungannya. Horeeeee."

Bercanda. Jadi dulu Njuz pernah baca buku karangan Robert. T. Kiyosaki. Bukan Kinaryosi lho. Judul bukunya "Rich Dad, Poor Dad". Ceritanya itu tentang 2 keluarga yang memiliki masing-masing 1 anak lelaki dan kemudian kedua anak ini menikah. Hmm. Fuck. Ceritanya bukan gini. Ulang! Ulang!

Ayah pertama mengajari anak dengan cara "sekolah yang baik, dapat nilai yang baik, dapat pekerjaan yang baik". Seperti dokter atau pengacara.
Ayah kedua mendidik anaknya dengan "sekolah yang baik, dapat nilai yang baik, dan jadilah pengusaha yang baik."

Dan hal macem tu dibahas lagi di kuliah kewirausahaan. Kami dididik tidak untuk menjadi pekerja. Kami dididik menjadi pengusaha. Kami dididik untuk "tidak bekerja untuk uang tetapi uang bekerja untuk kita"

Njuz dulu waktu SMA juga tidak paham dengan konsep seperti itu. Bagaimana cara uang bekerja untuk kita? Uangnya bisa jungkir balik gitu? Dan setelah perjalanan panjang ke Barat, akhirnya Njuz paham dengan konsep tersebut. Jadi intinya kita harus bangun aset agar kita tidak mengejar uang tapi kita yang dikejar uang. Seperti ini contohnya, katakanlah Njuz punya pabrik kondom yang besar dan memiliki karyawan yang bejibun. Karena kehidupan sex bebas ABG yang makin menggila, maka produk Njuz laku keras. Njuz sakit atau mbolos masuk kantor pun ndak jadi soal wong itu pabrik punya Njuz dan karyawannya pun tetap bekerja lagian prduknya laris. Njuz masih nerima uang dari penjualan berbagai macam peralatan tempur tadi. Dari yang getar, rasa stroberi, rasa apel, rasa duren, sampe rasa salak laris manis. Duit dari penghasilan ini nantinya bisa untuk bangun pabrik 1 lagi. Nah macem itulah contohnya yang "uang bekerja untuk kita".

Sekarang coba kalo posisi Njuz di tempatkan pada karyawan pabrik kondom tersebut. Mau sakit, mau kecelakaan, mau mbolos, kalo namanya ndak masuk tetep aja ntar potong gaji. Jadi kerja itu cuma buat dapetin uang, bukan untuk membangun aset.

Katakanlah gaji karyawan 1juta/bulan. Kebutuhan makan dia sehari katakanlah 15rb/hari jadi 450rb/bulan. Sisanya 650rb. Uang transport katakanlah 5rb/hari jadi sebulan 150rb. Tinggal 500rb. Ntar kalo dia tiba-tiba sakit potong biaya dokter 50rb. Tinggal 450rb. Nah terus kalo dia udah punya istri, tuh uang pasti juga ada donk yang buat nyenengin istrinya. Kalo yang punya pacar juga pasti gitu. Nah beda halnya dengan yang jomblo. Uang sisa tadi biasanya buat hura-hura.

Yang jomblo mana suaranyaaaaaaaa??!! Modaro salahe jomblo!!

Uang sisa tadi juga bisa lho buat ngantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan seperti motor macet, ban kempes, rante copot, dll. Jadi uang tu cuma muter terus tanpa berhenti jikalau tak ada niatan untuk dihentikan.

Pembaca sekalian yang Njuz sayangi. Perlu diketahui bahwa perbedaan karyawan/buruh dengan pengusaha/pemimpin itu terletak dalam banyak hal, seperti ; keberanian dalam mengambil peluang yang ada, kejelian dalam mengambil peluang yang ada, dan pengelolaan keuangan.

Jangan nabung di Bank kalo ndak mau uang anda habis. Belilah emas atau putar uang yang anda miliki untuk mendapatkan lebih. Dosen Njuz bilang uang yang ditabung di Bank itu nantinya akan di utangkan kepada pengusaha untuk memperbesar usahanya.. Hmm.. Masuk akal.

All right jika kalian memang sudah berusaha untuk berdikari/wirausaha dan berhenti menjadi karyawan, kalian adalah orang yang merdeka. Jangan patah arang apabila kalian masih belum berhasil di usaha kalian, karena berhasil dan gagal itu 1 paket. Alami dulu kegagalan baru berhasil lebih baik daripada berhasil dulu baru mengalami bangkrut.

Akhir kata, HIDUP KADANG DI ATAS, KADANG DOGGY STYLE..



Rv

Wednesday, May 1, 2013

Buruh Nasibmu... (part 1)


1 Mei 2013

Jam 12 siang seusai kuliah Ilmu Pendidikan yang di ampu oleh bu dosen yang cantik jelita, Njuz segera ambil motor terus bablas pulang. Di tengah perjalanan pulang melewati perempatan Abu Bakar Ba’asyir ada pengalihan arus. Untung pengalihan arus Cuma buat mobil. Jasdi Njuz tetep bisa bablas lewat Malioboro.

Ngeeeeng… Nyaman banget kalo jalannya sepi gini tanpa kendaraan yang stop sembarangan. Emm. Didepan ada apa yak ok ada umbul-umbul dan bendera? Makin mendekat dan jelaslah terlihat disitu ada bemo buruh. Wuih Njuz lupa kalo hari ini May Day, jadi buruh sudah pasti pada demo.

Alhasil banting setir lewat poltabes deh. Setelah lewat poltabes, melewati jalan searah ke utara. Buset makin menjauh dari rumah Njuz aja nih. Ambil inisiatif lewat Ramai Mall deh akhirnya. Ampoooon ternyata ini juga jalan searah ke barat yang bikin Njuz makin menjauh dari rumah. Putar-puter sekian lama akhirnya Njuz balik lewat Malioboro lagi kemudian ambil kiri lewat pasar Beringharjo. Wuih di tempat ini terjadi kemacetan yang cukup parah Queen. “Paaaaaaaaaaak, Rivan pengen muleh!!”

Alhasil jam 12.45 Njuz baru sampe rumah. Dari rumah Njuz langsung jalan kaki menuju Kantor Pos buat ngliput acara demo buruh. Wuih panasnya kentang-kentang tapi orang-orang ini tetap bertahan.

Oke. Demo ini dihadiri oleh Expresi UNY *horeeeee*, FMN (Front Mahasiswa Nasional), KASBI (Konggres Aliansi Seluruh Buruh Indonesia), Mahasiswa Muslim Indonesia, dan masih banyak lagi. Masing-masing perwakilan menyampaikan orasinya di tengah perempatan Kantor Pos, lainnya berteduh di pinggir jalan termasuk Njuz.

Jam 13.40 demo ini bubar dengan Sumpah Rakyat Indonesia. Njuz lupa sih isinya apa tapi kesimpulan dari demo ini adalah :
1.    Naikkan upah minimum buruh
2.    Hapus outsorching (bener gini ya tulisannya?)
Terus apalagi ya? Njuz lupa deh. Well, acara ini ditutup dengan menyanyikan lagu Sinden Panggung Indonesia Raya.

Mohon maaf atas ketiadaan foto hotnya karena modem Njuz ndak bisa kalo dipake buat Upload gambar. Njuz saat ini pake modem vodafone warna putih kartunya 3.

Di next artikel Njuz akan tulis lagi tentang buruh.



Rv

Road to Cilacap


18 April 2013 Sidareja, Cilacap

Ini merupakan pengalaman touring yang menarik bagi saya. Perjalanan pulang dari Sidareja, Cilacap. Naek motor ditemani perempuan. Asolole.

Baiklah, perjalanan ini dimulai dari Sidareja jam 9.30. Dalam touring kali ini Njuz melewati jalan yang menghubungkan antar kabupaten ataupun provinsi yang sangat amat rusak paraaaaaaaaah banget. Bahkan menurut Njuz itu bukan jalan lintas provinsi, namun kolam lintas provinsi. Mungkin kalo ada warga yang kreatif bisa memanfaatkan jalan rusak tersebut untuk memelihara ikan.

Bisa di bayangkan lubang-lubang yang teramat besar berada di jalan. Dan lubang-lubang itu ada di sepanjang (sekitar) 40 kilometer dari Sidareja menuju Cilacap kota. Kalo kalian mau merasakan hidup di bulan yang permukaannya kasar, datanglah ke tempat ini.

Setelah berhasil melewati lubang-lubang tersebut, Njuz dihadapkan pada hutan. Njuz gak tau itu hutan apa, tapi yang pasti itu hutan banyak pohonnya. Dan ini bukan sembarang hutan. Ini hutan yang berlobang. Apanya yang berlobang? Tentu saja jalannya. Udah jalannya berkelok-kelok, naek turun, berlubang pula. Untung gak ada Sumber Kencono. Kalo ada pasti lebih menantang nih. Tapi Njuz tidak berharap hal itu. Hahahai.

Oke. Selepas dari hutan berlobang ini  Njuz sudah hampir memasuki kota. Eitz tapi tunggu dulu. Rintangan (baca: lobang) tidak sampai disitu. Masih banyak rintangan (baca: lobang) lagi hingga sampai kota. Huhuhu. Sampai di Cilacap kota jam 11an deh. 40 kilometer ditempuh dalam waktu satu setengah jam. Berarti rata-rata kecepatan..... Njuz tidak jago matematika. Itung sendiri aja ya.

Njuz melanjutkan perjalanan lagi pas jam 12.30. Tidak banyak yang menarik dari perjalanan Cilacap kota sampai Kebumen. Namun sebelum sampai kebumen saya mencoba jalan baru, yaitu jalan alternatif menuju Jogjakarta. Yuhuuu Adventure selalu.

Memasuki jalan alternatif menuju ke selatan jalannya alus bak paha wanita. Liat plakat/plang penunjuk jalan tertulis Jogjakarta 92 KM (kalo tidak salah). Menyusuri jalan lagi, ketemu plang lagi, liat lagi tertulis Jogjakarta 108 KM. What the hell. Njuz menjauh dari Jogja kah ini? Nyasarkah Njuz? Tenang GPS bisa di andalkan di saat-saat genting begini. Tapi ujan. Udah pasti handphone kalo kena air tu rusak. Wah ya sudah. Yang penting bablas aja ikutin plang.

Namun alangkah terkejutnya Njuz ketika jalan yang alus mulus bak bulu kucing persia tersebut berganti menjadi jalan off road seperti di Sidareja-Cilacap. Ini jalan sebelas duabelas sama jalan Sidareja. Bak pinang dibelah kampak. Fiuh. Tak apa deh lalui dengan senyuman saja. Toh Cuma sebentar. Sebentar? Ngimpi..!! Sekitar 30 kilometer nih jalannya ambyar. Rossi aja yang pembalap hebat gak mungkin bisa kecepatan 50Km/jam lewat jalan ini. Tapi asiknya kami disuguhi pemandangan yang asik. Kanan kiri ladang semua. Tapi bukan ladang ganja lho.

Di jalanan ini jarang banget kendaraan lewat. Truk ada tapi hanya beberapa. Bis juga ada tapi hanya ada satu dua. Motor juga ada tapi jarang yang pake helm (orang kampung situ mungkin). Intinya jalan ini sepi banget. Mungkin karena jalannya yang rusak parah sehingga tidak ada yang mau melewati jalur alternatif ini.

Di daerah ini Njuz banyak mendapati penjual kates/pepaya. Bahkan tanah-tanah disini banyak yang ditanami kates. Yayaya. Njuz ngaku Njuz gak suka kates. Karena ini buah yang bikin Adam turun ke bumi. Fiuh. Kasihan liat orang-orang itu pada jualan. Barang jualannya ada, tempatnya ada, tapi pembelinya mana? Jarang banget yang tau daerah sini tu. Bahkan Njuz pun baru tau. Pingin rasanya bantuin para penjual ini, tapi sayang Njuz gak suka kates. Bagi kalian yang touring dan melewati Kebumen, lewatlah jalan ini. Kalo mau bantuin penjual-penjual disini juga boleh.

Di tengah jalan rusak tadi Njuz juga melihat ada wisata pantai lho. Namanya pantai Keburuhan/Peburuhan. Pikir Njuz, “siapa yang mau berwisata kesini kalo jalannya kayak rembulan gini?”

Setelah perjuangan yang melelahkan, akhirnya sampai juga Njuz di jalan yang alus mulus sepanjang mata memandang. Ternyata tembusannya SMA 9 Pureworejo. SMP atau SMA ya? Ya pokonya ada 9 nya deh. Jalannya mulus sampe Wates ternyata. Asik.

Kalo dari Wates sampe Jogja sih kalian udah tau sendiri jalannya gimana kan?! Hehehe. Njuz sampe Jogja jam 5 sore. Dan langsung luluran tiduran.

Yang mearik disini adalah keadaan di Cilacap dan Kebumen-Pureworejo. Cilacap yang kata teman Njuz tu sebagai kabupaten penghasil aspal tapi jalannya sendiri malah rusak-rusakan. Sama halnya dengan negri ini. Negri penghasil minyak, beras, bawang, bahkan emas. Tapi apa yang terjadi? Minyak mahal harganya disini. Beras kita impor. Bawang kita impor. Bahkan pelacur pun kita impor. Hadeh.



Rv