Tuesday, May 14, 2013

Pantai Keburuhan


4 Mei 2013

Ingat dengan perjalanan Njuz waktu lewat jalan alternatif Jojga-Kebumen? Kalo semisal belum baca silahkan baca dulu di arsip tanggal 18 April 2013. Njuz tertarik waktu ada pantai di daerah Purworejo yang jalannya rusak total. So, pada hari sabtu yang cerah Njuz langsung bablas ke pantai ini.

Jam setengah 2 siang Njuz berangkat dari Jogja melewati Jogja-Kulonprogo-Purworejo. Selepas dari Kota Wates macetnya minta ampooon. Ini ada orang maen sepak bola di jalan apa ya? Atau jangan-jangan ada bebek nyebrang? Hoah. Langsung aja geol kanan geol kiri potong jalan dan ketahuan deh ternyata ada perbaikan jalan. Fiuh.

Oke. Njuz sampai di pantai Keburuhan. Melewati jalan desa sepanjang 1KM kemudian ketemu sama jembatan Sidaratul Muntaha. Setelah melewati jembatan, sampai deh di pantai antah berantah ini. Pantainya kosong. Cuma ada beberapa bangunan dan itu tidak lebih dari jari kita. Mungkin sekitar 9 bangunan. 1 untuk parkir, 6 untuk usaha, 1 bangunan baru, 1 bangunan kuno dan kosong mungkin buat sarang hantu.

Well, tempat ini juga lumayan sepi. Kalopun ada orang paling gak lebih dari 30an. Njuz berjalan menyusuri pantai hingga ke hutan. Sumpah. Ada hutannya juga. Sepertinya hutan cemara. Sesampainya di hutan Njuz langsung buka bekal. Yuhu kemanapun perginya, makan tetap yang utama.

Makan dikit demi sedikit, eh ada yang keluar dari semak-semak. Ternyata sepasang manusia yang masih SMP. Keliatan dari roknya yang warna biru panjang semata kaki dan pake kerudung. Buset, ni anak pada ngapain ya di semak-semak tadi?? Hmm.

10menit berselang, eh ada lagi yang keluar dari semak-semak sepasang muda-mudi. Yang cewek pake kerudung tapi roknya sepuser, jadi keliatan “griwut-griwut” gitu. Hahaha. Bercanda. Ni orang pake seragam pramuka. Apa yang pramuka lakukan disitu? Kemping? Kok Cuma berdua? Zzzzz.

Brrruuuum. Motor vixion lewat. Sepasang muda-mudi menuju ke arah hutan yang banyak semak-semaknya. Motor ditinggal dan mereka entah dimana. Aneh. Njuz coba buat masuk ke semak-semak dan apa yang terjadi? Ketusuk-tusuk duri kulit Njuz yang selalu perawatan ini. Huaaaaa.

Ah persetan dengan apa yang mereka lalukan. Njuz mau ke sungai deket pantai aja. Hmm. Dari sini baru keliatan rame deh. Orang-orang pada mancing di pantai sebelah barat sungai dan Njuz berada di sebalah timur sungai. Gimana cara mereka kesitu ya? Kan ndak ada jembatan penyebrangan? Aneh.

Jam setengah lima sore  Njuz cabut dari pantai antah berantah tersebut.

Dari cerita di atas bisa kita ambil hikmah :
1.    Kalo pulang sekolah itu alangkah baiknya langsung balik ke rumah.
2.    Kalo mau pramuka itu jangan cuma berdua terlebih cowok-cewek. Ajak yang lainnya juga.
3.    Bagi kalian yang mau esek-esek sama pasangan kalian tapi ndak punya uang buat nyewa kamar, bisa pergi ke semak-semak.

Sekian..



Rv

Thursday, May 9, 2013

Buruh Nasibmu... (part 2 - selesai)

Di kuliah Njuz terdapat makul Kewirausahaan. Kewirausahaan ini diharapkan mampu untuk mengantisisapi gagalnya alumni S1 menjadi guru. Tak bisa dipungkiri hidup itu butuh uang. Uang bukanlah segala-galanya tapi tanpa uang kita bukan siapa-siapa. Dengan kewirausahaan diharapkan kami bisa mencari uang tanpa jadi guru.

"Njuz, hubungannya apa paragraf pembukaan tadi dengan artikel kemaren?"
"Ndak ada hubungannya. Horeeeee."

Bercanda. Jadi dulu Njuz pernah baca buku karangan Robert. T. Kiyosaki. Bukan Kinaryosi lho. Judul bukunya "Rich Dad, Poor Dad". Ceritanya itu tentang 2 keluarga yang memiliki masing-masing 1 anak lelaki dan kemudian kedua anak ini menikah. Hmm. Fuck. Ceritanya bukan gini. Ulang! Ulang!

Ayah pertama mengajari anak dengan cara "sekolah yang baik, dapat nilai yang baik, dapat pekerjaan yang baik". Seperti dokter atau pengacara.
Ayah kedua mendidik anaknya dengan "sekolah yang baik, dapat nilai yang baik, dan jadilah pengusaha yang baik."

Dan hal macem tu dibahas lagi di kuliah kewirausahaan. Kami dididik tidak untuk menjadi pekerja. Kami dididik menjadi pengusaha. Kami dididik untuk "tidak bekerja untuk uang tetapi uang bekerja untuk kita"

Njuz dulu waktu SMA juga tidak paham dengan konsep seperti itu. Bagaimana cara uang bekerja untuk kita? Uangnya bisa jungkir balik gitu? Dan setelah perjalanan panjang ke Barat, akhirnya Njuz paham dengan konsep tersebut. Jadi intinya kita harus bangun aset agar kita tidak mengejar uang tapi kita yang dikejar uang. Seperti ini contohnya, katakanlah Njuz punya pabrik kondom yang besar dan memiliki karyawan yang bejibun. Karena kehidupan sex bebas ABG yang makin menggila, maka produk Njuz laku keras. Njuz sakit atau mbolos masuk kantor pun ndak jadi soal wong itu pabrik punya Njuz dan karyawannya pun tetap bekerja lagian prduknya laris. Njuz masih nerima uang dari penjualan berbagai macam peralatan tempur tadi. Dari yang getar, rasa stroberi, rasa apel, rasa duren, sampe rasa salak laris manis. Duit dari penghasilan ini nantinya bisa untuk bangun pabrik 1 lagi. Nah macem itulah contohnya yang "uang bekerja untuk kita".

Sekarang coba kalo posisi Njuz di tempatkan pada karyawan pabrik kondom tersebut. Mau sakit, mau kecelakaan, mau mbolos, kalo namanya ndak masuk tetep aja ntar potong gaji. Jadi kerja itu cuma buat dapetin uang, bukan untuk membangun aset.

Katakanlah gaji karyawan 1juta/bulan. Kebutuhan makan dia sehari katakanlah 15rb/hari jadi 450rb/bulan. Sisanya 650rb. Uang transport katakanlah 5rb/hari jadi sebulan 150rb. Tinggal 500rb. Ntar kalo dia tiba-tiba sakit potong biaya dokter 50rb. Tinggal 450rb. Nah terus kalo dia udah punya istri, tuh uang pasti juga ada donk yang buat nyenengin istrinya. Kalo yang punya pacar juga pasti gitu. Nah beda halnya dengan yang jomblo. Uang sisa tadi biasanya buat hura-hura.

Yang jomblo mana suaranyaaaaaaaa??!! Modaro salahe jomblo!!

Uang sisa tadi juga bisa lho buat ngantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan seperti motor macet, ban kempes, rante copot, dll. Jadi uang tu cuma muter terus tanpa berhenti jikalau tak ada niatan untuk dihentikan.

Pembaca sekalian yang Njuz sayangi. Perlu diketahui bahwa perbedaan karyawan/buruh dengan pengusaha/pemimpin itu terletak dalam banyak hal, seperti ; keberanian dalam mengambil peluang yang ada, kejelian dalam mengambil peluang yang ada, dan pengelolaan keuangan.

Jangan nabung di Bank kalo ndak mau uang anda habis. Belilah emas atau putar uang yang anda miliki untuk mendapatkan lebih. Dosen Njuz bilang uang yang ditabung di Bank itu nantinya akan di utangkan kepada pengusaha untuk memperbesar usahanya.. Hmm.. Masuk akal.

All right jika kalian memang sudah berusaha untuk berdikari/wirausaha dan berhenti menjadi karyawan, kalian adalah orang yang merdeka. Jangan patah arang apabila kalian masih belum berhasil di usaha kalian, karena berhasil dan gagal itu 1 paket. Alami dulu kegagalan baru berhasil lebih baik daripada berhasil dulu baru mengalami bangkrut.

Akhir kata, HIDUP KADANG DI ATAS, KADANG DOGGY STYLE..



Rv

Wednesday, May 1, 2013

Buruh Nasibmu... (part 1)


1 Mei 2013

Jam 12 siang seusai kuliah Ilmu Pendidikan yang di ampu oleh bu dosen yang cantik jelita, Njuz segera ambil motor terus bablas pulang. Di tengah perjalanan pulang melewati perempatan Abu Bakar Ba’asyir ada pengalihan arus. Untung pengalihan arus Cuma buat mobil. Jasdi Njuz tetep bisa bablas lewat Malioboro.

Ngeeeeng… Nyaman banget kalo jalannya sepi gini tanpa kendaraan yang stop sembarangan. Emm. Didepan ada apa yak ok ada umbul-umbul dan bendera? Makin mendekat dan jelaslah terlihat disitu ada bemo buruh. Wuih Njuz lupa kalo hari ini May Day, jadi buruh sudah pasti pada demo.

Alhasil banting setir lewat poltabes deh. Setelah lewat poltabes, melewati jalan searah ke utara. Buset makin menjauh dari rumah Njuz aja nih. Ambil inisiatif lewat Ramai Mall deh akhirnya. Ampoooon ternyata ini juga jalan searah ke barat yang bikin Njuz makin menjauh dari rumah. Putar-puter sekian lama akhirnya Njuz balik lewat Malioboro lagi kemudian ambil kiri lewat pasar Beringharjo. Wuih di tempat ini terjadi kemacetan yang cukup parah Queen. “Paaaaaaaaaaak, Rivan pengen muleh!!”

Alhasil jam 12.45 Njuz baru sampe rumah. Dari rumah Njuz langsung jalan kaki menuju Kantor Pos buat ngliput acara demo buruh. Wuih panasnya kentang-kentang tapi orang-orang ini tetap bertahan.

Oke. Demo ini dihadiri oleh Expresi UNY *horeeeee*, FMN (Front Mahasiswa Nasional), KASBI (Konggres Aliansi Seluruh Buruh Indonesia), Mahasiswa Muslim Indonesia, dan masih banyak lagi. Masing-masing perwakilan menyampaikan orasinya di tengah perempatan Kantor Pos, lainnya berteduh di pinggir jalan termasuk Njuz.

Jam 13.40 demo ini bubar dengan Sumpah Rakyat Indonesia. Njuz lupa sih isinya apa tapi kesimpulan dari demo ini adalah :
1.    Naikkan upah minimum buruh
2.    Hapus outsorching (bener gini ya tulisannya?)
Terus apalagi ya? Njuz lupa deh. Well, acara ini ditutup dengan menyanyikan lagu Sinden Panggung Indonesia Raya.

Mohon maaf atas ketiadaan foto hotnya karena modem Njuz ndak bisa kalo dipake buat Upload gambar. Njuz saat ini pake modem vodafone warna putih kartunya 3.

Di next artikel Njuz akan tulis lagi tentang buruh.



Rv

Road to Cilacap


18 April 2013 Sidareja, Cilacap

Ini merupakan pengalaman touring yang menarik bagi saya. Perjalanan pulang dari Sidareja, Cilacap. Naek motor ditemani perempuan. Asolole.

Baiklah, perjalanan ini dimulai dari Sidareja jam 9.30. Dalam touring kali ini Njuz melewati jalan yang menghubungkan antar kabupaten ataupun provinsi yang sangat amat rusak paraaaaaaaaah banget. Bahkan menurut Njuz itu bukan jalan lintas provinsi, namun kolam lintas provinsi. Mungkin kalo ada warga yang kreatif bisa memanfaatkan jalan rusak tersebut untuk memelihara ikan.

Bisa di bayangkan lubang-lubang yang teramat besar berada di jalan. Dan lubang-lubang itu ada di sepanjang (sekitar) 40 kilometer dari Sidareja menuju Cilacap kota. Kalo kalian mau merasakan hidup di bulan yang permukaannya kasar, datanglah ke tempat ini.

Setelah berhasil melewati lubang-lubang tersebut, Njuz dihadapkan pada hutan. Njuz gak tau itu hutan apa, tapi yang pasti itu hutan banyak pohonnya. Dan ini bukan sembarang hutan. Ini hutan yang berlobang. Apanya yang berlobang? Tentu saja jalannya. Udah jalannya berkelok-kelok, naek turun, berlubang pula. Untung gak ada Sumber Kencono. Kalo ada pasti lebih menantang nih. Tapi Njuz tidak berharap hal itu. Hahahai.

Oke. Selepas dari hutan berlobang ini  Njuz sudah hampir memasuki kota. Eitz tapi tunggu dulu. Rintangan (baca: lobang) tidak sampai disitu. Masih banyak rintangan (baca: lobang) lagi hingga sampai kota. Huhuhu. Sampai di Cilacap kota jam 11an deh. 40 kilometer ditempuh dalam waktu satu setengah jam. Berarti rata-rata kecepatan..... Njuz tidak jago matematika. Itung sendiri aja ya.

Njuz melanjutkan perjalanan lagi pas jam 12.30. Tidak banyak yang menarik dari perjalanan Cilacap kota sampai Kebumen. Namun sebelum sampai kebumen saya mencoba jalan baru, yaitu jalan alternatif menuju Jogjakarta. Yuhuuu Adventure selalu.

Memasuki jalan alternatif menuju ke selatan jalannya alus bak paha wanita. Liat plakat/plang penunjuk jalan tertulis Jogjakarta 92 KM (kalo tidak salah). Menyusuri jalan lagi, ketemu plang lagi, liat lagi tertulis Jogjakarta 108 KM. What the hell. Njuz menjauh dari Jogja kah ini? Nyasarkah Njuz? Tenang GPS bisa di andalkan di saat-saat genting begini. Tapi ujan. Udah pasti handphone kalo kena air tu rusak. Wah ya sudah. Yang penting bablas aja ikutin plang.

Namun alangkah terkejutnya Njuz ketika jalan yang alus mulus bak bulu kucing persia tersebut berganti menjadi jalan off road seperti di Sidareja-Cilacap. Ini jalan sebelas duabelas sama jalan Sidareja. Bak pinang dibelah kampak. Fiuh. Tak apa deh lalui dengan senyuman saja. Toh Cuma sebentar. Sebentar? Ngimpi..!! Sekitar 30 kilometer nih jalannya ambyar. Rossi aja yang pembalap hebat gak mungkin bisa kecepatan 50Km/jam lewat jalan ini. Tapi asiknya kami disuguhi pemandangan yang asik. Kanan kiri ladang semua. Tapi bukan ladang ganja lho.

Di jalanan ini jarang banget kendaraan lewat. Truk ada tapi hanya beberapa. Bis juga ada tapi hanya ada satu dua. Motor juga ada tapi jarang yang pake helm (orang kampung situ mungkin). Intinya jalan ini sepi banget. Mungkin karena jalannya yang rusak parah sehingga tidak ada yang mau melewati jalur alternatif ini.

Di daerah ini Njuz banyak mendapati penjual kates/pepaya. Bahkan tanah-tanah disini banyak yang ditanami kates. Yayaya. Njuz ngaku Njuz gak suka kates. Karena ini buah yang bikin Adam turun ke bumi. Fiuh. Kasihan liat orang-orang itu pada jualan. Barang jualannya ada, tempatnya ada, tapi pembelinya mana? Jarang banget yang tau daerah sini tu. Bahkan Njuz pun baru tau. Pingin rasanya bantuin para penjual ini, tapi sayang Njuz gak suka kates. Bagi kalian yang touring dan melewati Kebumen, lewatlah jalan ini. Kalo mau bantuin penjual-penjual disini juga boleh.

Di tengah jalan rusak tadi Njuz juga melihat ada wisata pantai lho. Namanya pantai Keburuhan/Peburuhan. Pikir Njuz, “siapa yang mau berwisata kesini kalo jalannya kayak rembulan gini?”

Setelah perjuangan yang melelahkan, akhirnya sampai juga Njuz di jalan yang alus mulus sepanjang mata memandang. Ternyata tembusannya SMA 9 Pureworejo. SMP atau SMA ya? Ya pokonya ada 9 nya deh. Jalannya mulus sampe Wates ternyata. Asik.

Kalo dari Wates sampe Jogja sih kalian udah tau sendiri jalannya gimana kan?! Hehehe. Njuz sampe Jogja jam 5 sore. Dan langsung luluran tiduran.

Yang mearik disini adalah keadaan di Cilacap dan Kebumen-Pureworejo. Cilacap yang kata teman Njuz tu sebagai kabupaten penghasil aspal tapi jalannya sendiri malah rusak-rusakan. Sama halnya dengan negri ini. Negri penghasil minyak, beras, bawang, bahkan emas. Tapi apa yang terjadi? Minyak mahal harganya disini. Beras kita impor. Bawang kita impor. Bahkan pelacur pun kita impor. Hadeh.



Rv