Friday, August 8, 2014

Pengalaman Pahit di Nusakambangan, Cilacap

5 agustus 2014 saya dan pacar pergi ke pantai Teluk Penyu, Cilacap. Sampai disana kami ditawari seorang warga setempat untuk ke pantai Nusakambangan dengan naik perahunya seharga 50 ribu dengan perjanjian di antar sampai pantai Nusakambangan dan akan di jemput saat kami beri kabar ke nomor 081903479786.

Sekitar jam 11 kami berangkat, dengan dinahkodai orang yang berbeda dengan orang yang menawari kami perahu. dan sampai disana nahkoda kami berkata “Nanti bilang ke petugasnya kalian naik perahu Mekar Mulya”. Kami ke loket untuk membeli tiket dan ditanya naek perahu apa. Kami jawab Mekar Mulya sesuai instruksi nahkoda kami dan di tiket kami pun ditulis Mekar Mulya. Kamipun masuk dan menikmati suasana Nusakambangan. Sekitar jam setengah 1 kami mau pulang dan menelepon nomer yang diberikan tadi kepada kami jam 13.56. Kata yang mengangkat telepon, perahu sedang dalam perjalanan. Oke kami tunggu. 1 jam kami tunggu sampai saya harus telepon nomer tersebut berkali-kali tapi tidak di angkat juga. Sampai akhirnya jam 4, saya putuskan naik perahu lain saja karena kami sudah menunggu terlalu lama.

Akhirya kami pakai perahu Cakra Buwana untuk kembali ke Cilacap dan membayar 10 ribu per orang. Di tengah perjalanan saya ngobrol dengan nahkoda Cakra Buwana.

N : Nahkoda
S : Saya

N : Nama perahunya apa mas yang tidak mau jemput?
S : Mekar Mulya pak. Kalo seperti itu kasusnya bisa dilaporkan tidak pak? Dan dilaporkannya dimana?
N : Harusnya tadi pak yang laporan di loket Nusakambangan. Nanti di tegur sama Kodim disana dan akan di beri perigatan. Mulya Mekar kan perahunya?
S : Oh tau gitu saya laporkan ya tadi. Mekar Mulya pak perahu saya.
N : Kalo pas liburan gini memang banyak nelayan yang alih profesi jadi tukang antar ke Nusakambangan mas. Biasanya perahu mereka tidak ada bendera oranye mas. Kalo ada bendera oranye berarti itu legal. Tadi perahu masnya ada bendera oranyenya tidak?
S : Wah saya lupa pak. Tapi yang pasti tempat perahu kami yang paling pojok pak.
N : Oh yang paling pojok utara itu ya? yang deket posko polisi? Wah saya ndak kenal mas kalo orang yang ada di utara. Saya labuhannya di selatan.
S : Iya pak deket posko polisi.
N : Ya udah mas. Tidak apa-apa. Jadikan pengalaman
S : Nggih pak.

Setelah kami berlabuh di Teluk Penyu, kami harus jalan jauh ke utara untuk mengambil motor kami yang kami parkirkan di dekat perahu Mekar Mulya. Dan akhirnya kami bertemu lagi dengan dua orang itu lagi si nahkoda dan marketing. Si marketing cuma cengar-cengir tanpa dosa, “naek apa mas baliknya?” saya jawab “naek Cakra Buwana bayar 10 ribu per orang, mana tanggung jawab kalian?” Nahkoda menjawab “perahunya mogok.” Saya tanya “kenapa saya telpon berkali-kali tidak di angkat?” Nahkodanya cuma cengar-cengir doank. Saya pun pergi karena ini kandangnya dia dan kandang saya 200 kilometer dari sini. Kalau ini dekat dengan kandang saya, dengan senang hati saya ladeni. Saat saya mau pergi, saya baru tahu ternyata nama perahunya bukan Mekar Mulya tapi Mulya Mekar. Sepertinya mereka sengaja membalikkan nama untuk mengelabui petugas apabila ada laporan.

Saya sarankan kalo mau ke Nusakambangan jangan naik perahu Mulya Mekar yang ngetem di pojok sebelah utara.

Ni bukti-buktinya





Ini foto penipu dan kapalnya





Rv

3 comments: