Monday, January 7, 2013

Malam yang horor


Santap malam yang luar biasa di rumah. Enak, nyaman, dan murah. Walau maem telur tapi tetap syukuri semua kerana semua adalah rezeki dari Tuhan. Tapi ini semua bukan bercerita tentang rezeki ataupun soal makan malam. Ini bercerita tentang malam yang Horor. Benar-benar horor.

Setelah selesai makan malam kebiasaan yang saya lakukan adalah merokok. Jikalau tidak punya ya beli dulu. Kalo gak ada uang ya utang warung. Yg penting ngrokok dulu. “bar madang ora ngrokok, masa depan ora ketok”. Seperti itulah pengistilahannya.

Well, saat itu saya tidak punya rokok tapi memiliki sedikit uang (baca:recehan). Maka saya putuskan untuk membeli rokok di warung sebelah. Saya keluar rumah, melangkah dan what the hell. Lampu jalanan pada mati dan membuat jalanan gerap gurita bahkan tidak ada orang diluar. Ini bukan masalah.

Saya langkahkan kaki ini sampai ke warung yang pintunya tertutup itu. Saya ketuk tapi tidak ada respon dari dalam. Saya cek lewat jendela. Dan saya melihat.



Eh bukan. Bukan itu maksud saya.
Tapi yang seperti ini.



Owh jangan terlewat terkejut begitu. Sebenarnya bukan itu yang saya lihat.
Tapi ini.


Tapi ndak ada penjualnya. Ya sudah pergi ke warung lain deh.

Langkahkan kaki lagi di jalanan yang tiada penerangan menuju warung yg agak jauh dari rumah. Dan sesampainya disana saya tidak melihat ada penjudi, peminum juga penjahat-penjahat lainnya yang biasa berkumpul tiap malam. Dan tebakan saya pun benar. Warungnya tutup. Wooahahaha. Horor banget deh. Nyari rokok di 2 warung tapi gak ada yang buka warungnya. Sungguh Horor sekali pulang dengan tangan hampa. Miris.

2 comments: