Perangkat
desa. Itulah jabatan mereka. Hari kemarin ribuan perangkat desa turun ke jalan
meminta agar RUU desa segera disahkan.
RUU
desa akan segera di sahkan dengan waktu yang sesingkat singkatnya kata ketua
DPR RI. Namun Para perangkat desa ini menginginkan RUU desa di sahkan hari itu
juga namun tak di gubris oleh ketua DPR RI. Alhasil demo yang di ikuti ribuan
perangkat desa itu pun ricuh karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan
dari ketua DPR RI.
Dalam
waktu yang sesingkat singkatnya terjadilah hura hura huru hara di
sekitar kantor DPR RI. Dan bahkan merembet ke jalan tol. Bisa bayangin gak tuh?
Jalan tol yang seharusnya bebas hambatan malah di hambat sama perangkat desa
yang turun ke jalan.
Actually,
oke oke aja sih kalo mau demo tu. Tapi kalo mau rusuh ya mbok jangan. Kasian pengguna
jalan yang kalian blokir jalannya lho. Mungkin ada dari mereka yang sedang
sakit dan butuh pertolongan,
mungkin ada juga waria wanita yang mau
melahirkan,
bahkan mungkin ada yang sedang bercinta dalam mobil jadi pengen
cepet-cepet keluar.
Coba
kalau istri dari kalian yang lagi sakit kemudian dalam perjalanan menuju rumah
sakit kejebak macet gara gara ada yang demo memblokir jalan. Yakin deh kalian
pasti ngamuk ngamuk di jalanan. Rasah munafik.
Kalo
memang mau rusuh, harusnya kalian gak perlu sampai memblokir jalanan gitu. Yang
penting langsung sikat saja targetnya siapa. Kalau cuma memblokir jalanan, itu
hal yang bisa dilakukan oleh orang gila. Tapi kalo kalian bisa menghabisis si
anu si itu dan bla bla bla. Wuihh kalian bisa naik pangkat tidak lagi perangkat
desa tapi psikopat. Keren kan? Ahahaha. Puja kerang ajaib. Eh..
Rv
ASUUUUU
ReplyDeletesama2
ReplyDelete