6
April 2013 Malang, Jawa Timur
Bangun
pagi buta di daerah pegunungan sungguh membuat bulu ini berdiri. Tapi sekuat
tenaga Njuz berusaha untuk bangkit melawan dinginnya pagi. Owh iya, posisi Njuz
berada di kota Batu, Malang, Jawa Timur. Bagi orang-orang Batu pasti taulah
dinginnya pagi hari di daerah ini. Memang sih tak sedingin hati kalian yang
masih jomblo. Wahahaha. Tapi ini cukup dingin untuk membuat burung selalu ingin
dalam sangkar.
Setelah
bangkit dari spring bed, Njuz langsung olahraga dikit diluar kamar. Gak sampai
1menit Njuz langsung bablas balik kamar karena kedinginan. Inget pesen papa
Njuz dulu, kalo kedinginan langsung mandi aja biar gak kedinginan. Njuz ikutin
tuh pesen dari papa Njuz. Walhasil, nggigil tubuh Njuz dan akhirnya selimutan
lagi.
Tak
berapa lama ada rombongan panitia nyuruh bangun. Asem nih panitianya. Belum juga tidur lagi udah dibangunin. Tapi tak apa
karena kata panitia itu akan ada sarapan. Dengan semangat 69 Njuz langsung
bangkit dan siap-siap ke aula buat perang (baca
: sarapan).
Sesampainya
di aula.......
Kok
tutup?
Apa-apaan
ini? Sudah habiskah waktu makannya? Terlalu siangkah Njuz bangunnya? Masih
adakah sisa kuah sup yang tercecer? Hmm.
Usut
punya usut. Ternyata sarapannya jam 7.30 dan ini masih jam 5.30..!!! Rasa-rasanya
pengen nelanjangin panitia-panitia itu terus Njuz suruh semedi di kebun hotel
biar ngrasain dinginnya pagi hari..!!!
Allright,
Njuz skip aja cerita ini menjadi setelah sarapan. Setelah sarapan pagi Njuz
nyari susu (lagi) sama Patra. Ndak peduli harganya 8ribu yang penting ngangetin
badan. Pucuk dicinta ulam tiba. Datang tuh penjual susu. Beli deh Njuz susu
coklat. Ternyata harganya 5ribu. Peduli setan ini susu kemaren atau susu gak
murni lagi yang penting anget.
Road
to candi-candi di Malang
Sekitar
jam 9 rombongan pergi meninggalkan hotel menuju candi Badut. Sebenarnya Njuz
lupa candi Badut tu yang mana. Ya intinya kami foto-foto disana. Selesai
foto-foto bablas menuju candi Kidal.
Bus
rombongan kami berhenti tepat di depan pelataran candi Kidal. Pintu Bus terbuka
dan..... Byaaaaaar.. Baunya tidak berkesan sama sekali. Subhanallah. Ini bukan
bau surga pastinya. Ini bau tai ayam...!!! Di sebelah candi ini terdapat
kandang ayam yang lumayan besar. Wisata (baca
: kuliah) kali ini benar-benar tidak berkesan karena bau tai ayam.
Candi ini dinamakan
candi Kidal karena dulu yang membangun candi ini menggunakan tangan kiri semua.
Ini hanya opini saya. Cmiiw. Hahaha.
Walau
bau menyengat tapi harus tetep profesional sebagai mahasiswa. Stay cool. Tetep
dengerin penjelasan dari dosen tentang candi ini. Satu dosen menjelaskan dengan
semangat, dosen laennya tutup hidung nahan bau menyengat. Sebagian mahasiswa
mendengarkan dengan antusias, sebagian lainnya tahan nafas sekuatnya.
Perlu
diketahui bahwa foto-foto di candi ini sangat sedikit dikarenakan bau limbah
berbahaya. Mahasiswa lebih memilih untuk langsung balik ke bus daripada
bertempur dengan senjata biologis ini.
Selesai
menghadapi senjata biologis dari candi Kidal, rombongan menuju Candi Singosari.
Tak banyak info yang didapat dari candi Singosari dikarenakan hujan. Baru
sebentar dengerin penjelasan dosen, sebagian mahasiswa masuk ke dalam bus karena takut masuk anjing.
Baiklah.
Selesai sudah acara di Jawa Timur. Saatnya road to Bali. Sampai di pelabuhan
Ketapang rombongan disuruh turun dari bus dan berenang ke pulau Bali. Hahaha.
Bukan bukan. Rombongan disuruh turun dulu biar menikmati udara laut sambil
ngopi-ngopi terus naek kapal lewat Belalai
Gajah. Mungkin terdengar aneh bagi kalian tentang Belalai Gajah karena nama itu saya dapat dari pemikiran saya
sendiri. Hahahai.
Ketika
berada di kapal, gelombang laut sedang tidak bersahabat. Kapal kami bergoyang
ke kanan dan ke kiri. Jangan kalian bayangkan ini seperti goyang dangdut yang
bikin birahi. Ini lebih membikin ketakutan. Bukan anu yang bereaksi tapi bulu
yang berdiri.
1jam
perjalanan di laut dengan gelombang yang menghantam cukup kuat tak menyurutkan
niat untuk wisata (baca : kuliah) di
Bali. Dan sampailah kami di pelabuhan Inimanuk, Bali.
Rv
No comments:
Post a Comment