Bali. Pulau kecil yang masih
mempertahankan adat budaya hingga menjadi daya tarik wisatawan asing maupung
lokal. Siapapun pasti ingin melihat keindahan Bali. Pantai yang bersih terawat,
masyarakat yang toleran, adat yang dilestarikan, serta benda kenyal yang
sedikit terbungkus rapi ( . Y . )
Pada tanggal 4 April 2013 Njuz
berangkat KKL I. KKL adalah kuliah kerja lapangan. KKL I kali ini diadakan di
Jawa Timur dan Bali.
Seneng banget nih perasaan Njuz waktu
denger mau pergi KKL I ke Jatim & Bali. Serasa terbang badan ini. Maka Njuz
siapkan segalanya untuk persiapan KKL I ke Jatim & Bali. Dari mulai pakaian
santai, celana kolor, sepatu, almamater, teropong buat liat bule bugil, kamera
tembus pandang, kondom.
4-5 April 2013
Dimulailah perjalanan malam hari jam
23.00 WIB dari kampus Njuz ke Jawa Timur. Paginya rombongan sampai di Masjid
Mojoagung, Jombang, Jawa Timur. Di tempat ini kami berhenti untuk mandi dan
menunaikan ibadah sholat. Pagi-pagi gini ndak ada yang menarik mata sama
sekali. Tengok kanan tengok kiri isinya ibu-ibu jualan. Fiuh. Baru setelah jam
masuk sekolah rombongan murid-murid dari berbagai pelosok mata angin datang
menuju tempat kami.
Mata ini mulai bergerilya ke kanan dan
ke kiri. Huhuhuhu. Banyak sekali perempuan. Wuhu. Sayang mereka masih TK.
*menunduk lesu*
Akhirnya kami melanjutkan perjalanan
menuju situs Trowulan. Disana banyak dijumpai peninggalan kerajaan Majapahit.
Kerajaan yang terkenal dengan seorang patihnya yang bernama Gadjah Mada. Oleh
pemandu kami di ajak berkeliling menuju candi Tikus, candi Brahu, dan Bajang
apa gitu. Bajang Loncat kalo gak salah namanya.
Oke. Apakah kalian tau bagian
terpenting dari perjalanan ini? Bagian terpenting dari perjalanan ini adalah
saat dimana kami FOTO-FOTO. Foto menunjukkan ke-eksis-an kami. Membuktikan
bahwa kami pernah datang kesini. Hohoho.. Njuz pernah kesini lho. “Rivan was
here”.
Saat dimana kita menyebut keadaan ini
dengan kata “siang hari”, di saat itulah kami harus menunaikan ibadah Sholat
Jum’at. Road to Masjid Mojoagung lagi.
Selesai melaksanakan Sholat Jum’at,
kami bablas ke Blitar. Disana kami dipertontonkan candi Panataran. Candi ini
lumayan besar dan tinggi. Namun sayang banyak bagian candi yang hilang. Di
tempat ini juga terdapat petirtaan yang konon bisa membuat seseorang awet muda
*Njuz langsung cuci muka disitu* dan prasasti yang guedhe tenan. Hmm. Aduh Njuz
lupa nama dan isi prasasti tersebut. Okelah, tinggalkan sejenak candi beserta
prasasti dan pemandiannya. Jangan sampai kita meninggalkan hal penting. Apa
itu? Foto-foto donk!
Selesai foto-foto di candi Panataran,
kami lanjutkan perjalanan ke Batu, Malang, Jawa Timur untuk bermalam. Kami
bermalam di hotel “Mutiara Baru” atau “Permata Baru” gitu deh. Eeh sabar, ini
bukan hotel esek-esek lho. Kalo hotel esek-esek itu bukan “Mutiara Baru” ataupun
“Permata Baru”, melainkan hotel “Janda Baru”.
Setelah menaruh barang-barang di
kamar, Njuz pun langsung mandi dan bablas keluar hotel dengan seorang kawan,
sebut saja namanya Patra, buat nyari yang anget-anget. Woalha! Ketemu! Itu ada
penjual susu murni. Kami pun menghampirinya. Mendengar obrolan penjual itu
dengan seorang pembeli.
Pembeli : “Kopi susu tadi berapa pak?”
Penjual : “Delapan ribu”
Langsung balik kanan deh kami. Shock
banget Njuz denger tuh harga kopi susu delapan ribu. Itu susu pasti meres
langsung dari perempuan sapi, kalo gak pasti kopinya keluar dari silit luwak deh keliatan dari harganya yang mahal. What the hell..
Tidur dulu satu kamar dengan Tio,
Sukis, Patra (semua nama disamarkan).
Rv
asekkkk critane njuzz
ReplyDeletesopo kw?
ReplyDelete