Santap
malam yang luar biasa di rumah. Enak, nyaman, dan murah. Walau maem telur tapi
tetap syukuri semua kerana semua adalah rezeki dari Tuhan. Tapi ini semua bukan
bercerita tentang rezeki ataupun soal makan malam. Ini bercerita tentang malam
yang Horor. Benar-benar horor.
Setelah
selesai makan malam kebiasaan yang saya lakukan adalah merokok. Jikalau tidak
punya ya beli dulu. Kalo gak ada uang ya utang warung. Yg penting ngrokok dulu.
“bar madang ora ngrokok, masa depan ora ketok”. Seperti itulah pengistilahannya.
Well,
saat itu saya tidak punya rokok tapi memiliki sedikit uang (baca:recehan). Maka
saya putuskan untuk membeli rokok di warung sebelah. Saya keluar rumah,
melangkah dan what the hell. Lampu jalanan pada mati dan membuat jalanan gerap gurita
bahkan tidak ada orang diluar. Ini bukan masalah.
Saya
langkahkan kaki ini sampai ke warung yang pintunya tertutup itu. Saya ketuk
tapi tidak ada respon dari dalam. Saya cek lewat jendela. Dan saya melihat.
Eh
bukan. Bukan itu maksud saya.
Tapi
yang seperti ini.
Owh
jangan terlewat terkejut begitu. Sebenarnya bukan itu yang saya lihat.
Tapi
ini.
Tapi
ndak ada penjualnya. Ya sudah pergi ke warung lain deh.
Langkahkan
kaki lagi di jalanan yang tiada penerangan menuju warung yg agak jauh dari rumah.
Dan sesampainya disana saya tidak melihat ada penjudi, peminum juga
penjahat-penjahat lainnya yang biasa berkumpul tiap malam. Dan tebakan saya pun
benar. Warungnya tutup. Wooahahaha. Horor banget deh. Nyari rokok di 2 warung
tapi gak ada yang buka warungnya. Sungguh Horor sekali pulang dengan tangan
hampa. Miris.
pekok, blog mu di banned pemerintah kawus we
ReplyDeletepemerintah ngurusin moralnya sendiri dulu aja
ReplyDelete