Tuesday, October 28, 2014

Demo Hardiknas & Demo Sumpah Pemuda


Lama sekali saya tidak menulis di blog tercinta ini. Sebenarnya ini tulisan udah berbulan-bulan yang lalu terbitnya, tapi karena keterbatasan waktu dan pikiran, akhirnya saya curahkan hari ini. Kebetulan saya tadi waktu pulang ketemu demo juga. Mangkel banget rasanya di hati. Jam 17.40 masih ada demo. Edan tenan to? Udah adzan maghrib tuh. Bareng sama waktu pulang beraktivitas. Jadi kondisi jalan lagi ramai-ramainya. Lewat Malioboro yang udah biasa macet karena buat mangkal taksi, becak dan sebangsanya, eh ada demo pula. Kampret tenan.

Oke flash back ke 2 Mei 2014. Diajak kawan buat ikut demo di Kepatihan. Wah sepertinya asik nih. Jarang-jarang saya meliput demo secara langsung. Biasanya cuma ngliput demo masak aja sama ibu-ibu dasteran.

Sip setelah sholat Jumat saya bergegas menuju Kepatihan. Jam 1 belum pada datang rombongan demonya. Sekitar jam 2an baru datang mereka di Kepatihan. Menyuarakan penghapusan PPG, UKT, Diskriminasi, dan lain sebagainya yang bias kita lihat pada gambar di bawah ini..

Tapi hey ada yang lucu. Hapus presensi 75% permintaan merekia. Haduh haduh. Ha mbok mending rasah kuliah deh neg kayak gitu caranya. Kalian tu mbayar buat dapat ilmu di kampus. Datang, duduk, dengarkan, pulang. Kalo Cuma mau bolos, mending kalian gak usah kuliah. Duit dari bapak-emak kalian itu dibikin usaha aja, kalian yang jadi bosnya. Mau usahanya libur atau tetep masuk, silahkan wong itu usaha milik kalian. Penak to?
ada orang kayak gini di rumahku udah ku hajar

Ada juga yang minta dilibatkan dalam semua regulasi kampus. Hmm. Baru tamatan SMA kok nggaya?! Kalo mau berorganisasi ya berorganisasi aja deh.


Oke setelah pembacaan orasi di halaman Kepatihan, pendemo ingin agar salah satu wakil rakyat datang menemui mereka. Dengan sedikit teriakan dari para pendemo, akhirnya salah seorang wakil rakyat keluar untuk menampung aspirasi pendemo.

Fiuh laper.
 Eh ada Cimol ikut demo

Oke, lanjut jalan menuju 0 kilometer. Disini saya mulai tidak simpatik dengan aksi orang-orang ini. Pertama-tama mereka menutupi separuh badan jalan padahal saat itu hujan. Macet? Pasti. Otomatis orang-orang yang pake sepeda motor kewalahan. Di malioboro ndak boleh stop untuk memakai mantol, pinginnya cepet-cepet sampe rumah tapi kehalang pendemo. Ayolah kawan, ini jalan raya. Tempat pejalan kaki ada di trotoar.

Setelah mencapai Gedung Agung, orang-orang ini berjalan sampai menutup seluruh badan jalan. Makin macetlah sudah arus lalu lintas.


Siapa yang marah-marah kepada mereka karena menutup jalan? Saya!
Siapa yang teriak-teriak menyuruh mereka membuka akses jalan? Saya!
Tidak takut mati dihajar para pendemo? Tidak. Yang saya takutkan adalah saya hidup selamanya.
Jangan dipikir dengan melakukan kesalahan secara komunal dianggap kebenaran.
Selama saya masih di koridor kebaikan, saya perjuangkan.

Tanggal 28 oktober 2014
Jam 17.15 saya baru pulang dari kampus. Jalanan lumayan macet hingga pada akhirnya muaaceett ketika saya sampai di Pasar Beringharjo. Bau-baunya gak enak nih. Mesti ada demo! Whoala benar saja tebakan saya. Ada kegiatan di 3 titik. Orasi di depan gerbang Gedung Agung, orasi di trotoar Gedung Agung, Orasi di tengah perempatan kantor pos. Yang paling fuck itu yang di tengah perempatan kantor pos. Membentuk lingkaran yang cukup besar sehingga memacetkan arus dari segala arah.

Kok ya ada ya orang kayak mereka? Demo. Memacetkan jalan. Teriak-teriak. Selo banget hidupnya. Ha mbok mending lakukan aksi nyata. Gak cuma demo yang merugikan mobilitas orang lain.

Saat saya melewati keremununan di tengah perempatan ada pendemo yang berucap “jangan biarkan lolos”, kemudian di ikuti pendemo lainnya yang bergerak melebarkan lingkaran. Wow. Jadi mungkin maksudnya kendaraan dilarang ke arah selatan menuju Alun-Alun Utara. Sambil berkendara pelan saya teriak “Bubar bubar!! Wis maghrib iki!.”

Gak takut dikejar? Ndak.

Kalian tu masih bisa kok kerja nyata. Tuh ada got yang bisa di bersihkan. Lho siapa tau kalian bisa jadi presiden. Lha wong orang yang sering masuk got aja bisa jadi presiden kok apalagi kalian nanti yang mau mbersihin got!!



Rv